Statistik

Deflasi Kaltim Dipicu Penurunan Harga Makanan dan Minuman

  •   prabawati
  •   2 Juli 2024
  •   12:04pm
  •   Statistik
  •   742 kali dilihat

 Samarinda - Di tengah padatnya aktivitas MICE dan momentum HBKN Idul Adha, Kalimantan Timur mengalami deflasi seiring dengan kecukupan pasokan pangan strategis.

Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan dari empat kota di Kalimantan Timur periode Juni 2024 tercatat mengalami deflasi sebesar 0,05 persen (mtm). Secara tahunan, inflasi melandai menjadi 2,99 persen (yoy), sejalan dengan inflasi nasional yang lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya

 Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Budi Widihartanto, menyampaikan bahwa penurunan harga pada bulan Juni 2024 terutama disumbangkan oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami deflasi sebesar 0,18 persen (mtm) dengan andil deflasi sebesar 0,05 persen (mtm).

Koreksi harga pada kelompok ini terutama disebabkan oleh turunnya harga tomat akibat melimpahnya pasokan, serta turunnya harga bawang merah seiring panen raya di sentra produksi seperti Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Selain itu, normalnya harga beras berkat masifnya penyaluran beras SPHP oleh Bulog mampu menekan harga beras di pasar.

Permintaan ikan yang relatif melandai pada momentum Idul Adha di tengah pasokan yang cukup mendorong turunnya harga ikan tongkol dan ikan layang,” ungkap Budi dalam keterangan resminya, Selasa (2/7).

Di sisi lain, deflasi lebih lanjut pada periode Juni 2024 tertahan oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang mengalami inflasi sebesar 0,51 persen (mtm) dengan andil inflasi sebesar 0,03 persen (mtm). Peningkatan harga emas perhiasan terus berlanjut sebagai dampak kenaikan harga emas secara global sejalan dengan ketidakpastian ekonomi global.

 Upaya pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) terus dilakukan oleh TPID se-Kaltim untuk menjaga stabilitas inflasi di Provinsi Kalimantan Timur. Pemerintah Kota Samarinda terus mendistribusikan Beras Cadangan Pemerintah (CPP) di seluruh desa/kelurahan di Samarinda.

 Penyaluran beras SPHP juga terus disalurkan ke Kios Penyeimbang Inflasi di Pasar Segiri dan Pasar Merdeka. Upaya menjaga keterjangkauan harga melalui pasar murah terus dilakukan di Samarinda, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Kutai Barat, dan Kota Balikpapan.

 Sidak pasar juga dilakukan di Kota Samarinda dan Kabupaten Kutai Kartanegara guna memastikan stabilitas harga. Sebagai penguatan komunikasi efektif, imbauan belanja bijak diserukan untuk menjaga ekspektasi masyarakat.

 Komunikasi antar TPID se-Kaltim terus dilakukan melalui rapat koordinasi untuk mengambil langkah konkret dalam pengendalian inflasi serta diskusi pembentukan toko penyeimbang di kabupaten/kota Kalimantan Timur.

 Selain itu, telah dilaksanakan Rapat Koordinasi Nasional TPID Award 2024, di mana Kabupaten Kutai Kartanegara terpilih sebagai Kabupaten Berprestasi di Wilayah Kalimantan. Provinsi Kalimantan Timur mendapatkan peringkat kedua Provinsi Terbaik di Wilayah Kalimantan, dan Kota Samarinda mendapatkan peringkat kedua Kabupaten/Kota Terbaik di Wilayah Kalimantan.

 Ke depan, TPID Provinsi Kaltim akan terus berkolaborasi dalam menjalankan program pengendalian inflasi melalui strategi 4K guna pengendalian inflasi.

 Dengan inflasi yang terkendali, diharapkan dapat menjadi momentum pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur menuju masyarakat yang lebih sejahtera.(Prb/ty)