Rubrik

Pelanggan Ada Dalam Genggaman

  •   Nichita Heryananda Putri
  •   14 Februari 2021
  •   10:38am
  •   Rubrik
  •   747 kali dilihat

Di suatu senja, di musim yang lalu... 

Sitta: Ulang tahun Ibu nanti, kita beliin apa ya?
Naya: Jangan kue tart, tinggi gula.
Sitta: Hmm apa dong?
Naya: Nah, go online aja! Bentar aku search. Eh ada nih puding buah sehat by Dapur Kiki.
Sitta: Ide bagus. Cus pre order.

 

SAMARINDA- Percakapan di atas hanya ilustrasi dari sekian banyak kisah di era serba digital. Tanpa repot harus kesana kemari mencari alamat, bagi yang ingin cepat, tinggal cari lewat internet langsung dapat.

Terlebih di masa pandemi seperti ini, dunia digitalisasi sangat berpengaruh besar bagi kehidupan banyak orang. Tak sedikit mereka yang terlibat dalam berbagai kegiatan bergantung pada kecepatan digital.

Meskipun, digitalisasi sudah mulai merambah secara perlahan tapi pasti sejak tahun-tahun sebelumnya. Digitalisasi juga akhirnya membuat aktivitas masyarakat dipermudah dengan serba online atau lewat dunia maya. Tidak perlu bertatap muka tapi bisa saling sapa.

Rupanya, pegiat bisnis kulinerpun memanfaatkan jalur cepat untuk lebih dekat dengan konsumen melalui fasilitas online baik aplikasi maupun media sosial.

Salah satu bukti suksesnya pemanfaatan marketing secara online lewat media sosial adalah pemilik usaha puding “Dapur Kiki”  yang berlokasi di Jalan AW Syahranie, Gang Kejaksaan, Kelurahan Gunung Kelua, Kecamatan Samarinda Ulu. Dimana sudah mulai usaha dan memperkenalkan produknya sejak 2014.

Pemilik “Dapur Kiki” sendiri merupakan Wanita santun berjilbab bernama Rizky Maghfira.  Mengaku sejak awal membuka bisnis, dirinya langsung menggunakan media sosial Instagram sebagai alat marketing untuk promosi produk yang dijual. Meskipun diakui dulu perlu usaha besar untuk promosi lewat online karena penggunaan media sosial tak semudah sekarang.

“Media sosial sangat membantu dalam hal promosi produk dari puding kiki. Berdiri sejak tahun 2014, pada mulanya sudah promosi menggunakan medsos, meskipun perlu edukasi ke masyarakat. Sebab, dulu tidak semudah sekarang penggunaan media sosial,” ungkap Kiki.

Ditemui disela kegiatan mengisi acara Ngopi Sore, Kiki (sapaan akrab) menyebut pencapaian follower di Instagram hingga puluhan ribu perlu perjuangan. Dirinya mengingatkan orang-orang tidak hanya melihat keberhasilan saat ini tapi juga harus melihat awal mula perjuangan Dapur Kiki.

Dirinya tak menampik menggunakan jasa selebgram untuk membantu memperkenalkan usahanya kepada masyarakat luas. Dengan begitu, bisa memperbanyak pelanggan dalam genggaman. Maksudnya pelanggan didapat dengan bantuan ponsel pintar di era digitalisasi seperti ini.

“Adanya selebgram juga membantu dalam brand awareness, karena produk saya adalah puding ulang tahun atau untuk momen-momen tertentu. Tapi tidak masalah kita terus promosi melalui media sosial seperti Instagram,” terangnya dengan sumringah.

Selain mengandalkan proses pembelian dengan online, Kiki kembali menegaskan agar pelayanan kepada konsumen tak luput jadi bagian dari penjualan.

“Jangan sampai sibuk dengan menjual produk tapi lupa sopan santun dan pelayanan kepada komsumen. Karena pelayanan yang memuaskan akan “mengembalikan” pelanggan,” ucapnya.

Meskipun usaha rumahan Dapur Kiki beriringan dengan pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai, tetapi tidak menurunkan semangat dan terus mengembangkan serta menyiapkan berbagai varian baru. Berinovasi dengan menambahkan unsur seni dalam menyiapkan puding ulang tahun agar bisa bersaing dengan industri rumahan lainnya.

“Tidak semua orang follow itu akan beli dan tidak semua yang beli itu follow medsos kita. Yang penting kita harus sering belajar cara promosi sehat di media sosial,” imbuh Kiki. (chitanichinta/pt)