Pramuka

HUT ke-62 Pramuka, Faisal: Kuatkan Pembinaan Praja Muda Karana

  •   Khajjar Rohmah
  •   14 Agustus 2023
  •   12:56pm
  •   Pramuka
  •   573 kali dilihat

Samarinda – Sejarah gerakan kepanduan nasional telah terbentuk sejak era imperialisme Belanda pada tahun 1912. Kemudian pasca kemerdekaan, Presiden Soekarno menyatukan seluruh gerakan kepanduan yang ada di Indonesia ke dalam satu nama resmi yang diakui pemerintah dengan nama Gerakan Kepanduan Indonesia melalui Keppres 238/1961. Nama itu kemudian diubah menjadi Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka) dan resmi diperkenalkan pada 14 Agustus 1961.

Sejarah singkat terkait kepramukaan itu, dijelaskan oleh Muhammad Faisal dalam Dialog Interaktif: Halo Kaltim Edisi 14 Agustus 2023 di kanal radio Pro I, Radio Republik Indonesia (RRI) Samarinda. Dengan topik khusus memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke 62  Pramuka.

Faisal yang menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Kehumasan dan Informatika Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Kalimantan Timur (Kwarda Kaltim) ini menyebut, gerakan kepramukaan Indonesia masih eksis hingga saat ini dan turut berkontribusi pada pengembangan karakter bangsa. Terutama pada pembinaan pemuda dan pelajar Indonesia.

“Cita-cita luhur Gerakan Pramuka adalah mencetak karakter intelektual bangsa Indonesia yang tidak cukup hanya dibentuk dalam pendidikan formal. Pramuka adalah kekuatan informal kita dalam pembinaan dan pemberdayaan pemuda sebagai aset penerus bangsa,” kata Faisal di Studio RRI Jalan M.Yamin Samarinda, Senin (14/8/2023).

Ketahanan Gerakan Pramuka sebagai organisasi kepanduan yang solid dibuktikan dengan berkumpulnya pemuda dari 158 negara dalam World Scout Jamboree atau Jambore Pramuka Dunia ke-25 pada tahun 2023, pada 1-12 Agustus lalu di Korea Selatan (Korsel).

Tak ketinggalan, Indonesia juga mengirimkan sekitar 1.585 orang dalam event besar kepramukaan internasional tersebut, yang diadakan setiap empat tahun sekali.

“Ada banyak hal yang bisa dipelajari dari jambore dunia. Pemuda dari seluruh dunia berinteraksi, bertukar budaya, dan mengembangkan karakter mereka. Ini sungguh luar biasa, terlepas dari cuaca ekstrem yang terjadi. Pemerintah setempat juga tanggap dalam menghadapi bencana,” ujar Kepala Diskominfo Kaltim ini yang berkesempatan hadir sebagai visitor dalam Jambore Dunia di SaeManGeum Jeollabuk-do, Korsel.

Faisal mengingatkan bahwa potensi yang dimiliki oleh Pramuka sebagai organisasi kepanduan harus dioptimalkan dalam membina dan memberdayakan pemuda. Saat ini, jumlah anggota Pramuka dari tingkat Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega yang terhimpun di Kwarda Kaltim mencapai 156.592 anggota. Jumlah itu, seharusnya bisa lebih banyak lagi sesuai dengan jumlah pelajar dan pemuda Kalimantan Timur.

“Pembinaan mental, pencegahan penyalahgunaan narkoba, penguatan nilai keagamaan, serta pendidikan digital dan IT dapat diintegrasikan dalam kegiatan Pramuka. Tidak perlu bikin program baru lagi, aktifkan saja di Pramuka. Saya berharap, kepramukaan ini bisa diwajibkan lagi di sekolah bukan hanya sekadar kegiatan ektrakurikuler pilihan,” tandasnya.

Dialog yang dipandu oleh penyiar kawakan RRI Samarinda, Marga Rahayu (Aga) ini berlangsung interaktif dengan menerima berbagai tanggapan dari para penelpon dan pendengar setia RRI di berbagai kabupaten/kota terkait kegiatan pramuka di Indonesia. (KRV/pt)