Kick Off Pengendalian PMK: Sinergi Antar Instansi di Kota Samarinda
Samarinda – Upaya pengendalian dan penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) resmi dimulai dengan kegiatan Kick Off yang dilaksanakan di Pasar Hewan dan Penampungan Sapi Potong, Jalan Poros Samarinda-Bontang. Fokus utama kegiatan ini adalah penerapan biosekuriti melalui penyemprotan disinfektan guna mencegah penyebaran PMK dan Lumpy Skin Disease (LSD).
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai instansi, seperti Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Timur, Balai Besar Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Satuan Pelayanan Pelabuhan Kota Samarinda, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Samarinda, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, Balai Veteriner Banjarbaru, Ketua APPSI Borneo, serta Ketua Asosiasi Pengusaha dan Peternak Sapi Kalimantan Timur.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Samarinda, H. Muhammad Darham, dalam sambutannya menegaskan pentingnya sosialisasi kepada masyarakat untuk mempercepat penanganan PMK.
"Penyemprotan disinfektan yang dilakukan hari ini merupakan langkah nyata dalam mencegah penyebaran PMK dan LSD," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan DPKH Provinsi Kalimantan Timur, drh. Dyah Anggraini, M.Si, menekankan pentingnya koordinasi lintas instansi.
"Dinas Provinsi tidak dapat bekerja sendiri tanpa dukungan dari APPSI, BPBD, Karantina dan pihak lainnya. Penerapan biosekuriti, vaksinasi, serta surveilans laboratorium adalah langkah krusial dalam mengendalikan wabah ini," jelasnya.
Sementara, Perwakilan Balai Veteriner Banjarbaru, drh. Ichwan Yuniarto, M.Si, mengungkapkan bahwa pemerintah pusat telah menyiapkan empat juta dosis vaksin PMK yang akan didistribusikan ke wilayah terdampak wabah secara prioritas.
"Kami juga merencanakan pengiriman tim ke kabupaten/kota untuk memantau gejala klinis PMK dan LSD menjelang Idul Fitri dan Idul Adha," bebernya.
Adapun kegiatan Kick Off ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antarinstansi, seperti Dinas Peternakan, Balai Karantina, APPSI, BPBD, serta perangkat daerah lainnya dalam mengatasi PMK dan LSD. Peternak dan petugas diimbau untuk memprioritaskan langkah-langkah biosekuriti, seperti sanitasi kandang, disinfeksi, dan pembatasan lalu lintas hewan dan manusia.
Kegiatan diakhiri dengan penyerahan simbolis disinfektan kepada perwakilan instansi terkait sebagai bentuk dukungan nyata dalam pengendalian PMK. (pt)
Sumber: Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim
Foto: IST