Peternakan

FGD Komoditas Aneka Ternak, Upaya DPKH Kaltim Tingkatkan Produksi dan Daya Saing

  •   prabawati
  •   30 Mei 2024
  •   6:06am
  •   Peternakan
  •   171 kali dilihat

Balikpapan - Potensi komoditas aneka ternak di Kalimantan Timur sangat besar dan menjadi salah satu komoditas diversifikasi peternakan yang berpengaruh signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) provinsi ini. Namun, intervensi pemerintah dalam pengembangan sektor budidayanya masih belum optimal, terbatas pada peraturan terkait retribusi dan perizinan.

Untuk mengatasi hal ini, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Prov. Kaltim menyelenggarakan FGD Komoditas Aneka Ternak untuk pembinaan dan mengembangkan sektor peternakan secara berkelanjutan serta berdaya saing yang diselenggarakan di Hotel Grand Senyiur, Rabu (29/5).

Kepala DPKH Provinsi Kalimantan Timur, Fahmi Himawan S, mengungkapkan bahwa tidak semua rumah walet yang berdiri di daerah ini berisi walet dan menghasilkan sarang. Saat ini, masyarakat secara mandiri mendirikan bangunan rumah walet.

Di tengah keterbatasan data yang dapat diakses, DPKH Kalimantan Timur telah menghimpun data dari berbagai sumber.

Tercatat ada 94 rumah walet yang terdaftar di Kalimantan Timur, yang tergabung dalam 16 perusahaan, dengan kapasitas produksi tahunan mencapai lebih dari 20.000 kg. Sedangkan jumlah rumah sarang burung walet yang terdapat di kabupaten/kota sekitar 4653 rumah.

Meskipun potensi pasar dan harga sarang burung walet sangat besar, banyak masalah yang dihadapi di lapangan, seperti penurunan populasi akibat kebiasaan walet yang bermigrasi, tata letak rumah walet yang salah, rumah walet yang tidak berada pada jalur walet, keterbatasan pakan alami, dan adanya hama seperti tikus dan musang.

Sebagai dukungan pemerintah untuk meningkatkan produksi sarang burung walet, diperlukan upaya-upaya dalam membudidayakan burung walet tersebut. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Timur melalui bidang Perbibitan dan Budidaya Ternak berusaha melakukan peningkatan produksi sarang burung walet secara bertahap.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian upaya merumuskan kebijakan terkait peningkatan produksi komoditas aneka ternak, khususnya sarang burung walet dan lebah madu beserta turunannya.

Acara FGD ini menghadirkan narasumber dari Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak Kementerian Pertanian, Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur, Akademisi Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman, Kelompok Tani Hutan Kota Banjar Baru, dan Tim Markas Walet Surabaya. (*/Prb/ty)

 

Sumber :DPKHKalti