Pertanian

DPTPH Kaltim akan Salurkan 18 Ribu Bibit Pohon Pisang Kepok Grecek Kepada Petani

  •   Khajjar Rohmah
  •   23 Maret 2023
  •   10:14am
  •   Pertanian
  •   1385 kali dilihat

Samarinda - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) terus berkomitmen mengembangkan sektor pertanian hortikultura.

Terutama pada komoditas pisang kepok grecek khas Kaltim yang diklaim mampu memberikan kontribusi besar dalam hal ekspor di sektor pertanian dan menjadi alternatif selain perkebunan kelapa sawit.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Hortikultura DPTPH Kaltim, Kosasih. Pihaknya berkomitmen akan terus mendukung pengembangan pisang kepok grecek yang bersumber dari dana APBD.

Tahun ini, DPTPH Kaltim siap menyalurkan bantuan 18 ribu bibit pohon pisang kepok grecek kepada para petani.

“Pemprov Kaltim mendukung untuk pengembangan pisang kepok grecek. Sebanyak 18 ribu pohon akan kita salurkan untuk tiga kabupaten,” ungkapnya belum lama ini.

Pengembangan pisang kepok grecek khas Kaltim ini diprioritaskan oleh DPTPH Kaltim karena peluang penjualannya yang tinggi. Baik di pasar domestik maupun pasar ekspor.

Melalui pameran Indonesia Tourism Investment and Trade Expo 2023 di Bali, Kosasih menyebutkan DPTPH Kaltim berhasil meraup transaksi dagang sebesar Rp 11, 23 miliar untuk komoditas pisang kepok grecek asal Kutai Timur (Kutim).

“Alhamdulillah, semoga menjadi motivasi bagi pelaku usaha di bidang hortikultura Kaltim,” terangnya.

Sebagai informasi, pisang kepok grecek merupakan salah satu varietas pisang kepok yang berasal dari Kabupaten Kutai Timur. Pisang ini memiliki ciri khas berkulit hijau dan daging buah berwarna kuning keputihan yang memiliki rasa manis dengan tekstur yang lembut.

Terpisah, Ketua Koperasi Taruna Bina Mandiri, Priyanto menyatakan, selain memenuhi pasar lokal, pisang kepok grecek juga diekspor ke luar negeri. Negara tujuan ekspor meliputi Malaysia, Taiwan, Pakistan, dan Kanada.

Saat ini, luas lahan yang sedang dikembangkan mencapai sekitar 2.100 hektare (ha) yang didukung oleh pemerintah dan mandiri. Ia berharap pemerintah daerah dapat memperhatikan pembangunan infrastruktur pertanian agar petani dapat memaksimalkan pemasaran hasil panen. (*/pt)


Sumber: Bisnis.com