Perkebunan

Pemberdayaan Petani Kopi, Disbun Kaltim Latih 400 Peserta

  •   prabawati
  •   12 Juli 2024
  •   7:40pm
  •   Perkebunan
  •   282 kali dilihat

Kukar - Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur menyelenggarakan Pelatihan Pendampingan dan Pemberdayaan Kelompok Tani Perkebunan (Kelompok Tani Kampung Kopi Luwak Komoditi Kopi) di Desa Prangat Baru, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara. Pelatihan ini berlangsung selama dua hari, yaitu pada 10 hingga 11 Juli 2024.

 Pelatihan ini dibuka oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur yang diwakili oleh Penyuluh Pertanian Ahli Muda, Muhammad Fahrozi.

 Dalam sambutannya, Fahrozi menekankan pentingnya kegiatan ini untuk meningkatkan keterampilan dan manajemen kelembagaan petani.

"Melalui pelatihan ini, diharapkan petani mampu bersaing dalam budidaya dan pemasaran hasil, sehingga harga di tingkat petani bisa lebih baik,” ujar Fahrozi.

 Perkembangan tanaman perkebunan di Kalimantan Timur mengalami peningkatan pesat dan menjadi potensi besar dalam peningkatan kesejahteraan petani. Namun, beberapa kendala seperti rendahnya produktivitas, lemahnya kelembagaan petani, dan pemasaran hasil produksi yang tidak terarah masih menjadi masalah utama.

 Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah Kalimantan Timur berupaya memperluas areal tanaman, intensifikasi, rehabilitasi, dan peremajaan tanaman. Pelatihan ini menjadi salah satu upaya penting untuk mencapai tujuan tersebut, dengan fokus pada peningkatan kebersamaan dan motivasi dalam kelembagaan petani agar lebih kuat dan maju.

 Sebanyak 400 peserta dari empat kabupaten dilatih dalam berbagai komoditas selama bulan Juli dan Agustus 2024. Peningkatan sumber daya manusia bagi petani tidak mudah dan memerlukan pendampingan intensif serta berkesinambungan dari petugas lapangan.

 Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan penyuluh dapat lebih mudah berkomunikasi dan memberikan pendampingan kepada poktan/gapoktan binaannya.

 Diharapkan berharap peserta pelatihan dapat menjadi bagian dari kelompok tani sejati yang mampu berkembang mandiri tanpa bergantung pada bantuan pemerintah. (Disbun/Prb/ty)