Perkebunan

Optimalkan Komoditi Aren Genjah Melalui Pertanian Organik

  •   prabawati
  •   17 Oktober 2023
  •   5:31pm
  •   Perkebunan
  •   522 kali dilihat

Kutim - Pertanian organik telah menjadi semakin penting dalam konteks global. Meningkatnya kesadaran tentang pentingnya lingkungan, kesehatan makanan, dan kesejahteraan petani telah memperkuat posisi pertanian organik sebagai pilihan yang berkelanjutan.

 Sektor perkebunan yang menjadi sektor terbesar pertanian dalam arti luas pada kontribusi terhadap PDRB Prov. Kaltim memiliki peranan penting dalam Pembangunan perkebunan berkelanjutan.

 "Produk tanaman aren memiliki nilai ekonomi tinggi dan berpotensi ekspor jika diusahakan secara serius,"ungkap Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, Ahmad Muzakkir pada Pelatihan Pasca Panen dan Pengolahan Perkebunan Standar Organik, di Desa Kandolo, Kec Teluk Pandan, Selasa (17/10).

 Muzakkir menjelaskan Aren Genjah Kutim merupakan tanaman asli Kabupaten Kutai Timur, dengan penyebaran yang luas terdapat di Kecamatan Teluk Pandan. Namun untuk memaksimalkan potensi komoditi aren, harus memahami dan menerapkan prinsip-prinsip sistem organik.

 "Dengan menerapkan sistem organik, kita ikut berkontribusi pada pelestarian lingkungan, mengurangi polusi tanah dan air, dan penggunaan bahan kimia yang lebih aman,"ucap Muzakkir.

 Langkah ini membuka peluang baru di pasar yang lebih kompetitif, karena produk organik saat ini memiliki permintaan yang stabil dan meningkat di pasar global.

 Dia berharap, usai mengikuti pelatihan peserta memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menerapkan praktik-praktik organik dalam usaha pertanian dan pengolahan aren demi peningkatan kualitas dan kuantitas produksi dan produktivitas serta daya saing komoditi aren di Kutai Timur khususnya di Teluk Pandan.

 "Kami percaya kita dapat menciptakan perubahan positif dalam sektor perkebunan yang tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, namun juga mendukung pelestarian lingkungan dan kesejahteraan sosial,"tuturnya.

 Kegiatan ini dilaksanakan dua hari yakni tanggal 17-18 Oktober 2023 dengan peserta sebanyak 15 orang yang merupakan utusan dari Kelompok Tani Nyiur Melambai. Serta menghadirkan dua narasumber Supervisor Project PT. Iskol Agridaya Internasional dan Fasilitator Internal PT. Iskol Agridaya Internasional. (Prb/ty).

 

foto : istimewa