Pendidikan

Potensi Peserta Didik Harus Dikembangkan, Bukan Dilemahkan

  •   Nichita Heryananda Putri
  •   30 Januari 2022
  •   11:24am
  •   Pendidikan
  •   2822 kali dilihat

Samarinda - Setiap peserta didik pasti memiliki minat dan potensi masing-masing, karena itu adalah bagian dari keunikkan manusia. Di Kalimantan Timur khususnya bahkan sudah banyak sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang menerima peserta didik mulai dari usia satu tahun.

Menurut Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Kaltara, Jarwoko, Guru dan Kepala sekolah harus menciptakan lingkungan sekolah yang bisa memaksimalkan potensi peserta didiknya. Pendidik harus bisa mengikuti kemampuan masing-masing anak yang berbeda-beda dan mengikuti level kompetensi anak.

“Kita banyak belajar dari anak yang punya kemurnian tulus kepada orang lain. Kita mendidik anak menjadi manusia bukan robot, sehingga anak-anak tidak perlu dilatih secara presisi dan menghapal banyak hapalan. Itu bukan tindakan manusiawi. Potensi peserta didik barus dikembangkan, bukan dilemahkan,” tuturnya saat memberikan materi mengenai parenting anak pada pertemuan virtual orang tua murid Anak Kita Preschool Samaridna baru-baru ini.

Jarwoko menjelaskan, ada beberapa tujuan penting yang setiap orang tua inginkan pada tumbuh kembang anaknya. Pertama, pada dimensi spiritualnya ingin tumbuh menjadi manusia yang diharapkan beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia. Karenanya selain di rumah, di sekolah juga diajarkan harus agar berkembang secara maksimal.

Kedua, untuk dimensi mental atau pikiran yakni manusia yang berilmu. Yang harus diingat adalah anak tidak dipaksa harus menghapal banyak, tapi mengaktifkan kemampuan berpikir agar mereka terbiasa berpikir secara rasional, imbuhnya.

“Di PAUD misalnya, anak-anak diminta menceritakan kembali pengalaman yang mereka rasakan kemudian mengurutkan serta meruntut apa yang dia lihat. Itu bagian dari membantu mereka belajar berpikir rasional,” tegasnya.

Lalu yang ketiga, ciptakan kondisi yang sehat. Anak-anak perlu dilatih untuk kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat seperti olahraga, istirahat yang cukup, makanan yang bergizi, memelihara kebugaran tubuh dan kesehatan.

“Semua ini dapat mereka peroleh di sekolah dan diamalkan di kehidupan sehari-hari,” tutup Jarwoko. (cht/pt)