Pendidikan

450 Desa Masuk Program Transformasi Perpustakaan Inklusi Sosial

  •   prabawati
  •   7 April 2021
  •   10:24pm
  •   Pendidikan
  •   854 kali dilihat

SAMARINDA- Perpustakaan telah menjadi ruang publik untuk berbagi pengalaman belajar secara kontekstual dan melatih kecakapan keterampilan.

Peran literasi demi mewujudkan masyarakat sejahtera sudah dilakukan perpustakaan melalui transformasi layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial.

Terdapat 3 (tiga) Kabupaten di Kaltim yang menerima Program Transformasi Layanan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.  Adapun daerah tersebut yakni Penajam Paser Utara, Kutai Barat dan Berau.

Hal tersebut disampaikan Konsultan Perpustakaan Nasional untuk Program Transformasi Inklusi Sosial, Wahyu Tri Tejo Kusumo, saat memberikan paparan pada Sosialisasi Pelaksanaan Program Transformasi Layanan Perpustakaan, di ruang rapat Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim, Rabu (7/4).

Program transformasi layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial masuk ke Provinsi Kalimantan Timur sejak tahun 2020 lalu.

Menurutnya, tahun 2021 ini diperluas di desa-desa yang berada di Kabupaten Berau yang berjumlah 5 (lima) desa, Kabupaten Kutai Barat 3 (tiga) desa dan Kabupaten Penajam Paser Utaras 3 (tiga) desa.

Gayung bersambut program ini oleh Bapenas sudah dimasukan menjadi salah satu poin penting dalam RPJMN tahun 2020 -2024.

Sebagai gambaran program ini dimulai 2018, awalnya di 60 Kabupaten dan 21 Provinsi dan Kaltim belum termasuk. Sementara tahun 2019 diperluas lagi di 300 perpustakaan desa di 59 Kabupaten.

Kemudian, tahun 2020, karena tahapan 1 sudah selesia, maka diperluas lagi di Kabupaten menjadi 100 kabupaten dan 500 perpustakaan baru.

"Tahun 2021 diperluas lagi di 450 perpustakaan desa, 159 Kabupaten di 32 Provinsi di Indonesia masuk dalam transformasi inklusi sosial,"katanya.

Adanya perpustakaan yang berbasis inklusi sosial ditengah pandemi menjadi pilihan alternatif disaat sekolah-sekolah tutup, tidak ada layanan tatap muka atau layanan publik tidak berjalan, maka perpus diharapkan berkontribusi bagi masyarakat.

Transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial bertujuan berupaya untuk penguatan listerasi bagi masyarakat agar sejahtera.

Perpustakaan juga harus bisa bertansformasi, sehingga memiliki peran signifikan dalam meningkatkan kemampuan masyarakat. (Prb/ty)