Pemerintahan

Persiapan MTQ Nasional XXX di Kalimantan Timur Terus Dimantapkan melalui Koordinasi Daerah dan Pusat

  •   Nichita Heryananda Putri
  •   22 Mei 2024
  •   7:35pm
  •   Pemerintahan
  •   16573 kali dilihat

Jakarta - Koordinasi antara Pemerintah Pusat dan Daerah terus berlanjut untuk menyukseskan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional XXX yang akan digelar pada 6-16 September 2024 di Provinsi Kalimantan Timur.

Setiap tahapan dibahas secara rinci dan mendetail mulai dari penjemputan kafilah, pembukaan, perlombaan, penutupan, hingga kepulangan peserta. Venue yang sudah ditentukan juga akan dibuat senyaman mungkin bagi peserta dari seluruh daerah.

Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Dasmiah, menyatakan bahwa Kaltim sebagai tuan rumah ingin menyelenggarakan keseluruhan rangkaian kegiatan dengan baik. Karena itu, segala hal harus terus dikoordinasikan, terutama kerjasama antara pusat dan daerah agar tidak terjadi salah pengertian.

“Setelah 48 tahun, Kaltim kembali menjadi tuan rumah MTQ Nasional, kita ingin menunjukkan kalau Kaltim ini memang pantas dan memberikan kesan yang baik bagi para peserta mulai dari datang, ikut perlombaan hingga kepulangannya,” jelasnya saat menghadiri rapat koordinasi lanjutan persiapan MTQ XXX di Kantor Kemenag RI, Rabu (22/5/2024).

Dasmiah juga menekankan pentingnya pembagian tugas antara pusat dan daerah untuk mengetahui kewenangan dan tanggung jawab masing-masing dalam menyukseskan event nasional ini.

“Kita telah menyepakati tugas-tugas yang harus dilakukan oleh pusat dan daerah. Insya Allah, persiapan Kaltim setiap hari terus meningkat untuk menyambut para kafilah yang akan berjuang di MTQ. Termasuk publikasi yang intens untuk menggaungkan acara ini,” tambahnya.

Sebanyak 12 venue telah disiapkan untuk lomba yang akan diadakan di Kota Samarinda. Kegiatan ini diharapkan dapat didukung oleh semua pihak, termasuk masyarakat yang dipersilakan untuk menyaksikan setiap acara yang berlangsung.

Untuk penyambutan kafilah, setiap Perangkat Daerah lingkup Pemprov telah diberi tanggung jawab untuk menjamu tamu dan bertindak sebagai Liaison Officer (LO), sebagai tanda kehangatan dari masyarakat Bumi Etam. (cht/pt)