Pemerintahan

Maknai Kemerdekaan, Berharap Tak Ada Kesenjangan Pendidikan

  •   Nichita Heryananda Putri
  •   17 Agustus 2021
  •   8:03pm
  •   Pemerintahan
  •   903 kali dilihat

Samarinda - Memaknai Kemerdekaan Republik Indonesia yang berusia 76 tahun, tentunya banyak harapan masyarakat untuk negeri tercinta. Selain keinginan agar pandemi Covid-19 lekas berlalu, lainnya adalah harapan untuk dunia pendidikan sebagai hak setiap warga negara untuk mendapatkan program wajib belajar dari Pemerintah.

Akademisi Universitas Mulawarman Silviana Purwanti menegaskan pendidikan menjadi penting karena merupakan kunci pembangunan masyarakat, terutama di bidang sumber daya manusia. Seseorang dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya di masa depan dengan pendidikan. Karenanya kesenjangan pendidikan seharusnya tidak terjadi lagi.

“Melihat usia Indonesia saat ini “Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh”, seharusnya penyerataan fasilitas pendidikan sudah dilakukan. Namun kenyataan di lapangan masih banyak kesenjangan sosial yang terjadi di dalam dunia pendidikan Indonesia. Salah satunya adalah perbedaan antara fasilitas penunjang pendidikan di pusat kota dan daerah,” tegasnya saat dihubungi melalui whatsapp, Selasa (17/8/2021).

Fasilitas sekolah menurutnya termasuk salah satu aspek yang perlu diperhatikan di lembaga pendidikan di Indonesia. Di beberapa sekolah tertentu, fasilitas sekolah masih belum ikut berkembang dengan kemajuan teknologi, bahkan di pedesaan masih banyak fasilitas sekolah yang jauh dari kata layak.

“Di desa dan kota, perbedaan mencolok terlihat terkait fasilitas, kualitas, serta mutu pendidikan. Padahal fasilitas sangat penting dalam mendukung kegiatan belajar mengajar. Masih banyak juga sekolah-sekolah yang jauh dari kata layak dan nyaman,” sebut Dosen Ilmu Komunikasi ini.

Selain berharap tidak ada lagi kesenjangan fasilitas di tiap sekolah, Silvi juga berharap agar tenaga pengajar khususnya para guru honorer di daerah mendapat perhatian lebih dari Pemerintah. Karena mereka juga pendidik yang patut mendapatkan apresiasi atas dedikasinya dalam dunia pendidikan.

“Masih banyak tenaga pengajar yang mendedikasikan jiwa raganya dengan ikhlas tetapi "tidak terlihat" oleh para penguasa. Sejahterakan guru-guru honor di daerah terpencil, bahagiakan mereka. Karena senyum bahagia mereka adalah senyum merdeka negeri ini,” tutupnya. (cht)