Pemerintahan

6 Kabupaten/Kota Di Kaltim Angka Stunting Di Atas Rerata Provinsi

  •   prabawati
  •   23 September 2022
  •   7:41pm
  •   Pemerintahan
  •   2434 kali dilihat

Bontang - Menurut Riskesdas Kementerian Kesehatan, angka stunting nasional mengalami penurunan dari 37,2 persen pada 2013 menjadi 30,8 persen pada 2018.

“Tahun 2022 penurunan stunting lebih dari 3 persen, oleh karena itu intervensi spesifik dan intervensi sensitif harus benar-benar dijalankan dengan baik karena target akhir di tahun 2024 menjadi 14 persen,” ujar Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim Noryani Sorayalita saat membacakan sambutan Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi pada kegiatan Advokasi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Penguatan Kerjasama Anggota Tim Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2022, berlangsung di Hotel Bintang Sintuk Bontang, Kamis (22/9).

Presentase stunting di Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2019 sebesar 28,09 persen dan tahun 2021 sebesar 22,8 persen.

Sementara di Kaltim terdapat 4 Kabupaten dan Kota yang memiliki angka stunting paling rendah presentase rerata Provinsi yakni Kutai Kartanegara, Kota Balikpapan, Mahakam Ulu dan Samarinda.

Sedangkan untuk 6 Kabupaten/kota lainnya Kutai Timur, PPU, Kukar, Bontang, Berau dan Paser, yang memiliki persentase stuntingnya masih berada di atas rerata Provinsi.

Selain itu, mengingat Kaltim akan menjadi Ibu Kota Negara perlu kiranya usaha peningkatan kapasitas masyarakat atau sumber daya manusia dalam menghadapi persaingan dan tantangan agar dapat ikut serta dan berperan aktif dalam sektor-sektor pembangunan.

“Salah satunya melalui penurunanan angka stunting,” imbuhnya.

Pada tingkat provinsi telah dibentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dengan Keputusan Gubernur Nomor 463/K.159/2022 tentang Pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Kalimantan Timur, pada tanggal 14 Maret 2022.

Sementara Kepala Bidang PPKB Syahrul Umar mengatakan, berdasarkan data e-Infoduk DKP3A Kaltim, jumlah penduduk Kota Bontang sebanyak 185.393 jiwa atau 4,82 persen dari jumlah penduduk Kaltim dengan rincian laki-laki 96.113 jiwa (52 persen) dan perempuan 89.280 (48 persen).

“Untuk jumlah balita di Kota Bontang sebanyak 16.273 jiwa (9 persen). Sementara jumlah usia produktif 15-24 tahun sebanyak 645.121 jiwa,” ujar Syahrul.

Saat ini, angka prevalensi stunting Kota Bontang adalah 26,3 persen. Sedangkan jumlah Balita stunting di Bontang Selatan sebanyak 483 balita, Bontang Utara sebanyak 694 dan Bontang Barat sebanyak 1.156 balita. Untuk keluarga beresiko stunting di Bontang Selatan sebanyak 7.114, Bontang Utara sebanyak 8.724 dan Bontang Barat sebanyak 14.840.

Ditengah ketatnya kompetisi dan perkembangan dunia yang semakin dinamis dengan jumlah penduduk usia produktif yang besar dan jumlah penduduk usia anak yang cukup tinggi pula, jika tidak dikelola dengan baik tentu akan menimbulkan berbagai permasalahan nantinya.

“Oleh karenanya usaha dan aksi percepatan pencegahan stunting perlu dilakukan bersama-sama bukan hanya pemerintah, OPD lintas sektor tapi juga lembaga non pemerintah serta masyarakat,” ujarnya.

Hadir menjadi narasumber Wakil Walikota Bontang Najirah dan Kabis Kesmas Dinkes Bontang Jamila Suyuthi. Tampak hadir Sekda Kota Bontang Aji Erlinawati (dkp3akaltim/Prb/ty)