Pembangunan

Harus Libatkan Masyarakat Lokal, Pemkab PPU Bahas Kajian Smart City IKN Bersama UGM 

  •   Khajjar Rohmah
  •   26 November 2022
  •   9:13pm
  •   Pembangunan
  •   831 kali dilihat

Penajam - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) membahas kajian pengembangan Smart City Ibu Kota Nusantara (IKN) bersama para pakar geografi dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Kajian itu dibahas secara virtual dalam webinar dan Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Minat Studi Pembangunan Wilayah, Magister Geografi, Fakultas Geografi UGM. 

Pemkab PPU menyatakan komitmennya dalam mendukung pembangunan IKN di wilayah Benuo Taka. Namun demikian, Kepala Bagian (Kabag) Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) PPU Niko Herlambang menegaskan, pembangunan IKN harus melibatkan masyarakat daerah. 

Jangan sampai pembangunan Smart City IKN justru menyingkirkan warga setempat.  

"Bagaimana pun canggihnya smart city IKN nanti, masyarakat kami yang sudah hidup di wilayah itu, harus tetap disitu dan ikut merasakan manfaat IKN. Kalau ada petani, ya dibimbing jadi petani yang modern. Bukan malah dimarjinalkan lalu IKN hanya diisi oleh ASN dari pusat. Kita tidak mau juga seperti itu," terang Niko menyuarakan kepentingan masyarakat PPU. 

Dari sisi konektivitas jaringan telekomunikasi, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten PPU, Budi Santosa mengatakan pihaknya kini tengah berusaha membangun infrastruktur jaringan secara masif. 

Sebagai daerah hinterland dengan lokasi IKN, PPU harus berusaha ektra mengimbangi standar jaringan komunikasi yang sesuai dengan Smart City IKN. 

"Tentu ini sangat extra cost untuk menyiapkan peralatan IT-nya. Tapi kami sudah berupaya ke sana. Salah satunya, dengan pemberdayaan Bumdes bersama BAKTI Kominfo melakukan kerja sama dalam rangka mengatasi persoalan conectivity jaringan di PPU," terangnya. 

Sementara untuk security cyber IKN, pihaknya telah menjalin koordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sesuai dengan kewenangan mereka. 

"Untuk masalah siber, kewenangan ada di BSSN. Jadi nanti kami akan meminta difasilitasi langsung dari pusat untuk masalah siber ini," ungkapnya dalam Webinar Series GEO-PW seri Pembangunan Wilayah IKN dan FGD dengan tema Kajian Pengembangan Smart City Ibu Kota Nusantara Indonesia, Sabtu (26/11/2022). 

Pelaksanaan webinar ini didukung oleh Kegiatan Riset Kolaborasi Indonesia (RKI), peneliti dari UGM, UI, dan ITB. Serta Kelompok Studi Smart City, Village, and Region Fakultas Geografi UGM. 

Kegiatan webinar yang berlangsung sejak pukul 9 pagi hingga pukul 3 sore ini, dibuka oleh Dekan Fakultas Geografi UGM, Dr. Danang Sri Hadmoko dan Ketua Minat Studi Pembangunan Wilayah, Prof. Dr. Rini Rachmawati. 

Hadir sebagai pembicara utama, Kepala Badan Otorita IKN, Ir. Bambang Susantono, Plt. Bupati PPU, Hamdam Pongrewa, Ketua Umum Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia Dr. Phil. Hendricus Andy Simarmata, serta Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan, Kemenkominfo Bambang D.A.

Sementara dalam sesi FGD, hadir Perwakilan perangkat daerah lingkup Pemprov Kaltim dan Pemkab PPU. Di antaranya seperti Diskominfo, Bappeda, PUPR, Dishub, DLH, BPBD, Bapelitbang, dan Disnakertrans.  

Penyelenggaraan webinar kajian Smart City IKN ini terbuka untuk dosen, mahasiswa, pemerintah daerah, konsultan, LSM, dan umum. (KRV/pt)