Tingkatkan Pelayanan SDM Terhadap Pelaku Usaha, DPMPTSP Kaltim Gelar Pelatihan dan Sosialisasi Service Excellent
Samarinda – Sebanyak 35 Peserta dari Kabupaten /Kota mengikuti pembekalan ilmu terkait komunikasi pelayanan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim. Dalam hal ini DPMPTSP Kaltim ingin meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas dan meningkatkan fungsi layanan kepada pelaku usaha perizininan dan non perizinnan di PTSP Kab/Kota. Serta menumbuhkan rasa percaya masyarakat kepada Pemerintah Daerah dengan standar pelayanan terbaik.
Maka dari itu, Layanan service excellent atau pelayanan prima merupakan hal yang sangat penting disebabkan tuntutan masyarakat mengenai layanan Pemerintah terhadap layanan birokrasi yang efektif, efisien, berintegrasi dan transparan. Sehingga, dapat memberikan pelayanan publik yang berkualitas. Dengan standar pelayanan prima yang baik maka bisa memenuhi ekspektasi yang diinginkan dan masyarakat terpuaskan.
“Kami ingin membekali personal dalam memberikan pelayanan lebih bersahabat, ramah dan menyenangkan. Sekaligus bagaimana menghadapi komplain dari pelaku usaha dan menjadikan komplain sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan pelayanan. Nantinya juga peserta dibekali teknik melakukan pelayanan prima kepada pelaku usaha dalam melakukan perizininan,” ucap Kepala Bidang Layanan Pengaduan dan Informasi Perizinan, Yasintha Purwanti Parera saat membacakan sambutan dan membuak kegiatan mewakili Kepala Dinas di Rauang Ruby Hotel Mercure Samarinda, Rabu (5/10/2022).
Dalam kegiatan tersebut, DPMPTSP Kaltim menggaet motivator dari PT. Inspiera Sinergi Indonesia. Muhammad Andik sebagai narasumber yang akan memberikan ilmu terkait komunikasi pelayanan kepada 35 orang peserta yang terlibat se Kab/Kota.
Ditemui disela acara, pria yang akrab disapa Andik Top ini menjelaskan ada 3 (tiga) hal yang akan didiskusikan. Pertama Spirit To Serve (semangat melayani).
“Ini tentang motivasi mengapa kita harus melayani dan itu akan menjadi landasan ketika kita bertemu dengan pelaku usaha, itu yang menjadi semangat untuk kita melayani sepenuh hati, melayani dari hati,” ucapnya.
Kedua, Moment of Truth (MoT) yakni bagaimana setiap pelaku usaha yang ke DPMPTSP mereka mendapat pelayanan terbaik di bidangnya masing-masing. Misalnya ketika mereka ketemu security, bagian perizinan, administrasi dan lainnya di setiap titik MOT mereka dapat pengalaman yang berkesan.
Ketiga, Communication of Service atau pelayanan komunikasi. Yakni tentang bagaimana melayani secara prima tentang mendengar secara aktif, merespon complain. Intinya sebagai pelayan masyarakat hadir menyelesaikan masalah bukan menambah masalah.
“Saya sudah sering mengisi pelatihan di Pemerintahan, semakin kesini yang saya rasakan ada reformasi yang cukup bagus. Ada nilai-nilai akhlak dan reformasi birokrasi bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) bukan lagi dibutuhkan masyarakat tapi kita yang membutuhkan masyarakat. Saya merasa banyak progress perbaikan dan perubahan, dan ini patut kita jaga dan tingkatkan semangat perubahan perbaikan pelayanan di level instansi pemerintah,” imbuh pria yang juga menjabat sebagai Direktur PT Inspiera ini. (cht/pt)