Unik dan Menarik, Produk Kriya Wastra Kaltim Pikat Pasar Nasional
Jakarta - Produk kerajinan tangan (kriya) dan kain tradisional (wastra) khas Kalimantan Timur telah lama terkenal karena keunikannya. Pada acara Kaltim Exhibition 2023 di Jakarta, produk kriya wastra khas Kalimantan kembali dipamerkan untuk menarik minat pasar nasional.
Sesuai tema Kaltim Exhibition 2023, yang bertajuk "Kriya Wastra untuk Nusantara," kerajinan tangan dan kain tradisional dipamerkan secara langsung kepada pecinta kriya wastra Indonesia.
Setiap kabupaten/kota membawa produk kerajinan khas daerah mereka. Salah satunya adalah kain Batik Jala Ngembang dari Kabupaten Paser. Esmi Rahayu, Analis Pariwisata dari Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Paser menjelaskan, bahwa Batik Jala Ngembang ini merupakan batik khas dari daerah paling selatan di Provinsi Kalimantan Timur.
Batik Jala Ngembang diproduksi oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal. Sentra produksinya terletak di Jalan Kusuma Bangsa KM 5 Tanah Grogot. Harga kain batik ini dibanderol Rp 250 ribu per 2 meter.
Selanjutnya, terdapat produk kriya asli suku Dayak, yaitu tas Anjat yang terbuat dari kayu rotan. Tas anyaman ini sangat diminati oleh pecinta kriya tradisional karena bentuknya yang simpel namun sangat otentik.
Kriya Anjat khas Dayak dipamerkan di booth Dinas Pariwisata Kutai Barat. Arsiah, seorang pengrajin lokal dari Kutai Barat, menyatakan bahwa produksi kerajinan anjat di daerahnya masih cukup melimpah.
Arsiah pun menjelaskan, bahwa sentra kerajinan Anjat dan kriya serupa khas suku Dayak tersebar hampir di seluruh wilayah. Namun, yang paling terkenal berada di Kampung Pepas Eheng, Kecamatan Barong Tongkok, Kutai Barat.
“Rentang harga tas anjat cukup bervariasi tergantung pada bentuk dan ukurannya, mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 300 ribu,”bebernya saat ditemui di Booth Kutai Barat pada Kaltim Exhibition Mall Sarinah Jakarta, Sabtu (24/6/2023).
Tak kalah unik, produk kriya dari Kutai Timur menampilkan kerajinan yang terbuat dari limbah koran bekas. Kertas koran bekas yang tidak terpakai diubah menjadi wadah guci yang menawan.
"Jadi guci koran bekas ini merupakan produk ekonomi kreatif yang bertujuan untuk mengembangkan potensi limbah agar tidak dibuang begitu saja," ujar Rinanda Maharani, Putri Pariwisata Kaltim 2019 asal Kutai Timur.
Dara berparas cantik ini juga menjelaskan bahwa selain produk dari limbah bekas, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur melalui Dinas Pariwisata juga sedang mengembangkan produk ekonomi kreatif dari cangkang kerang laut.
Produk-produk tersebut diproduksi oleh masyarakat Pulau Miang, sebuah pulau kecil di tengah laut yang berada di wilayah kecamatan Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur.
Masyarakat di kampung bahari tersebut menciptakan kriya menarik berbahan dasar cangkang kerang laut yang dibuat menjadi miniatur dan wadah kebutuhan sehari-hari.
"Salah satunya adalah tempat tisu yang terbuat dari cangkang kerang. Selain itu, ada berbagai produk lain yang didistribusikan oleh Dispar Kutim serta para penjual kerajinan daerah," ungkap Rinanda.
Selain produk kriya dan wastra, booth pameran Kaltim Exhibition juga dipenuhi dengan produk jajanan lokal. Pameran ini berlangsung selama tiga hari, yaitu pada 23-24 Juni 2023. (Krv/pt)