Layanan

Hari Media Sosial Jadi Momentum Untuk Lebih Bijak, Saring Dulu Baru Sharing

  •   resa septy
  •   10 Juni 2021
  •   3:48pm
  •   Layanan
  •   1145 kali dilihat

SAMARINDA – Media Sosial kini bak primadona yang sulit terpisahkan dari kehidupan masyarakat dalam berkomunikasi dan bertukar informasi. Kemudahan dan kecepatan yang ditawarkan menjadikannya sarana berdaya tarik tinggi yang digandrungi tidak hanya oleh kalangan dewasa melainkan juga kaula muda.

Sebagaimana diketahui, tanggal 10 Juni masyarakat Indonesia memperingatinya sebagai Hari Media Sosial.  Perayaan  ini sudah diperingati sejak 2015 silam dan dicetuskan pertama kali oleh seorang pengusaha asal Indonesia.

Hari Media Sosial menjadi sebuah momentum yang tepat bagi lapisan masyarakat  untuk lebih mengapresiasi sisi positif dari kehadirannya dan juga mengingat kembali adanya bahaya dibalik peranan penting yang dimilikinya.

Hal tersebut dituturkan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Prov Kaltim, Muhammad Faisal dalam kesempatannya berbincang pada program Ngapeh (Ngobrolan Santai Siang Hari) gagasan TVRI Kaltim dengan tema “Bijak Bermedia Sosial”, Kamis (10/06/2021).

Bijak dalam bermedia sosial juga besar kaitannya dengan upaya penggunanya memerangi hoaks yang beredar.

Faisal mengungkapkan bahwa hoaks saat ini sudah  menjadi sebuah industri, terlebih adanya “pesanan” tertentu dari berbagai oknum yang menjadikannya tumbuh subur dan didukung pula dengan pola masyarakat yang cepat percaya tanpa memfilter informasi yang diterima.

“Penting untuk kita pahami bahwa hoaks ini berbahaya. Jangan mudah terpengaruh denga berita hoaks. Saring dulu baru share,” ucap Faisal.

Literasi digital pun dinilai penting dan perlu dimulai lebih dulu dari generasi muda. Pria berkacamata ini turut mengkonfirmasikan bahwa  pada bulan Juli-Desember  mendatang, akan menjadi momen  untuk Kaltim semakin aktif  memberikan  pemahaman atau literasi digital bagi masyarakat di berbagai Kabupaten/Kota.

“Bijaksana dalam  bermedia dan hati-hati dengan  hoaks. Lihat judulnya dulu, kalau terlalu bombastis/berlebih-lebihan, biasakan telaah dulu dan lihat sumbernya, jangan mudah percaya,” ajaknya. (resa/pt)