Riza: Fasilitas Kesehatan di Daerah 3T Belum Merata
Balikpapan - Pandemi ini menyebabkan perubahan di berbagai aspek kehidupan terutama sangat berpengaruh pada aspek kesehatan masyarakat.
Beberapa permasalahan yang dihadapi dan dirasakan dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan di Kaltim saat ini diantaranya adalah penyediaan untuk pemerataan fasilitas kesehatan khususnya daerah Terdepan,Terpencil dan Tertinggal (3T).
Hal tersebut diungkapkan Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Prov Kaltim Riza Indra Riadi dalam arahannya pada Forum Perangkat Daerah Bidang Kesehatan tahun 2022 yang dilaksanakan secara online maupun offline, Kamis (10/3).
"Masalah lain yang dihadapi di daerah 3T seperti distribusi tenaga kesehatan masih belum merata,"ucapnya.
Selain itu, lanjut Riza alat kesehatan pada puskesmas dan rumah sakit pratama belum memadai, hal ini perlu diselesaikan dengan baik.
Tentunya hadirnya Ibu Kota Negara (IKN) dan daerah penyangga sampai daerah perbatasan dan terisolir lebih baik lagi.
Dikatakan Riza daerah terisolir dan perbatasan angka stunting masih tinggi, dikarenakan akses jalan dan infrastruktur menuju kesehatan belum memadai serta kesadaran dan prilaku hidup sehat masih kurang.
Pandemi ini menyebabkan banyak perubahan di berbagai aspek kehidupan masyarakat, sehingga pelaksanaan program kesehatan fokus pada penanganan Covid-19.
Walaupun demikian, indikator kinerja usia harapan hidup tercapai dari target 74,45 naik tercapai 74,61. Namun saat ini, jumlah kematian ibu yang meningkat hal ini disebabkan karena pendarahan dan kurangnya kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan diri selama kehamilan. Begitu juga dengan tingginya kematian bayi.
Untuk itu perlu perhatian dan bahan pemikiran bersama bagaimana mendukung capaian kegiatan kesehatan secara optimal dimasa pendemi Covid-19.
Disisi lain, Kepala Sub Bagian Perencanaan Program Agus Budianto mengharapkan forum ini nantinya dapat membangun sinergitas dalam perencanaan pembangunan bidang kesehatan, serta menggali saran dan usulan dari pemangku kepentingan.
Kegiatan tersebut dihadiri kurang lebih 72 peserta dari Perangkat Daerah baik Provinsi maupun Kabupaten dan Kota di Kaltim. Dengan narasumber dari Bappeda Kaltim dan pejabat dilingkungan Dinkes Kaltim. (Prb/ty).