Kesehatan

Peringatan Puncak Hari Anak Nasional: Angka Kematian Bayi Masih Menjadi Tantangan Serius

  •   Hendra Saputra
  •   23 Juli 2023
  •   6:22pm
  •   Kesehatan
  •   1380 kali dilihat

Samarinda - Dalam rangka memperingati Puncak Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli 2023, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Kalimantan Timur mengadakan kunjungan ke Desa Budaya Pampang di Kelurahan Sungai Siring Kecamatan Samarinda Utara pada Minggu (23/7/2023). Acara ini dihadiri oleh Dokter Anak dan Dokter Umum dari seluruh Indonesia.

Ketua Panitia Pelaksana Hari Anak Nasional (HAN) 2023, dr. Ade Djanwardi Pasaribu, Sp.A dalam sambutannya menyampaikan bahwa Hari Anak Nasional diperingati setiap tanggal 23 Juli dengan tema "Kita Untuk Anak Indonesia" dan tahun ini puncak perayaan dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2023.

Tujuan kegiatan ini adalah mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam meningkatkan kesehatan anak-anak.

Dr. Diane Meytha Supit, selaku Ketua IDAI Cabang Kaltim, menyampaikan rasa terima kasih karena Kalimantan Timur dipercaya untuk melaksanakan Puncak Hari Anak Nasional.

Dalam kesempatan ini, Dr. Jaya Mualimin menyampaikan sambutan selamat datang kepada lebih dari lima ribu dokter spesialis anak dari seluruh Indonesia yang hadir dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional yang dipusatkan di Kalimantan Timur.

Meskipun terjadi perubahan lokasi acara dari Titik Nol IKN ke Desa Budaya Pampang karena beberapa kendala teknis, namun acara berjalan dengan baik dan tetap khidmat dalam memperingati Hari Anak Nasional.

Selanjutnya, angka kematian bayi masih menjadi permasalahan yang serius. Beberapa langkah telah diambil untuk mengidentifikasi akar permasalahan tersebut. Terungkap bahwa beberapa laporan dari kepala dinas kabupaten/kota menunjukkan keterbatasan sarana PICU dan NICU, yang menyebabkan kendala layanan kesehatan. Di provinsi Kaltim, hanya terdapat 78 tempat tidur untuk PICU dan NICU, yang mana jumlah ini tidak mencukupi mengingat banyaknya rujukan dari klinik-klinik bersalin dan rumah sakit tipe D dan C yang tidak memiliki sarana tersebut, sehingga pelayanan medis menjadi terhambat.

Menteri Kesehatan RI, Ir. Budi Gunadi Sadikin, dalam sambutannya melalui live zoom menyatakan bahwa masalah kematian anak merupakan isu yang sangat penting. Beliau menyampaikan bahwa sejak menjabat sebagai menteri, angka kematian bayi di Indonesia berhasil menurun dari 21 per seribu menjadi 19 per seribu.

Kementerian Kesehatan telah melakukan berbagai upaya, bekerja sama dengan IDAI, termasuk pemasangan alat USG di sepuluh ribu Puskesmas untuk mendukung deteksi dini komplikasi kelahiran dan masalah kesehatan lainnya.

Selain itu, Menteri Kesehatan secara resmi membuka peluncuran program "Pediatrician Social Responsibility (PSR)" bagi para spesialis anak dan beliau menyatakan kesiapannya untuk mendukung kegiatan teman-teman sejawat.

Acara tersebut turut dihadiri oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI, dr. Niken Wastu Palupi, M.K.M, dan Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI, Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K). (hend/pt)