Percepat Perbaikan Gizi, Dinkes Kaltim Perkuat Komitmen Lintas Program dan Sektor
Samarinda - Status gizi masyarakat merupakan salah satu penentu keberhasilan memperoleh SDM yang berkualitas di masa depan.
Perkembangan masalah gizi Provinsi Kalimantan Timur telah mengalami perbaikan yang perlu dukungan lintas progran maupun lintas sektor serta antar tingkatan pemerintahan maupun masyarakat.
Untuk mencapai keterpaduan/integrasi dalam penaggulangan masalah gizi, maka diperlukan penyelarasan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, dan pengendalianya.
Meningkatkan komitmen para stake terhadap percepatan perbaikan gizi, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur menggelar Rapat Lintas Program dan Lintas Sektor (LP/LS) Percepatan Perbaikan Gizi Tingkat Provinsi di Hotel Ibis, Selasa (21/2).
Dalam arahannya Kepala Dinkes Kaltim dr Jaya Mualimin mengatakan Saat ini Kalimantan Timur masih menghadapi beban gizi ganda (double burden) yaitu masalah kekurangan gizi (undernutrition) dan masalah kelebihan gizi (overnutrition).
Kasus gizi buruk masih banyak ditemui di masyarakat, namun jumlah kasus yang dilaporkan dan yang mendapat perawatan masih rendah. Beberapa faktor yang menyebabkan antara lain disebabkan terbatasnya akses layanan kesehatan, Belum banyak fasilitas kesehatan, Ketidakmampuan pemberi layanan dalam tata laksana gizi buruk.
Kemudian, Pelaporan yang belum maksimal tidak lengkap dan secara berjenjang belum dilaporkan dengan baik dan terintegrasi, Rendahnya kesadaran keluarga untuk membawa balita gizi buruk ke tempat pelayanan kesehatan dan Belum maksimalnya peran lintas program maupun lintas sektor.
"Upaya penanggulangan masalah gizi, maka saya harapkan adanya dukungan dan kolaborasi antar program maupun sektor terkait dalam upaya mengoptimalkan penanggulangan masalah gizi,"terangnya.
Dengan mengintegrasikan kegiatan serta pemberdayaan masyarakat maka penanggulangan masalah gizi dapat komprehensif, efektif dan efisien bila diintegrasikan.
Jaya berharap agar semua lintas program dan sektor masing-masing bisa berperan dan segera bergerak serta bertindak dalam upaya percepatan penanganan masalah gangguan gizi di Kaltim.
Peserta diikuti 30 orang terdiri dari lintas sektor dan lintas program terkait dan TP PKK.
Tampak hadir Kepala Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Prov Kaltim Nurul Wahdah, Korem 091/ASN, OPD Kaltim serta Pranata Humas Diskominfo Kaltim. (Prb/ty).