Kesehatan

Kanker Bisa Dicegah, Basuki Ajak Masyarakat Skrining dan Hidup Sehat

  •   prabawati
  •   17 Mei 2024
  •   10:00am
  •   Kesehatan
  •   794 kali dilihat

 Samarinda – Kanker payudara dan kanker serviks terus menjadi ancaman serius bagi wanita di Kalimantan Timur. Berdasarkan data nasional, kedua jenis kanker ini adalah yang tertinggi di antara penyakit tidak menular pada wanita di Indonesia.

 Penyakit tidak menular sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, sehingga banyak orang yang tidak menyadari dan tidak khawatir. Kebanyakan pasien baru datang memeriksakan diri ketika penyakit sudah memasuki stadium lanjut dan gejalanya mulai dirasakan.

 "Karena itulah, pencegahan menjadi sangat penting, meskipun tidak mudah untuk dilakukan,"kata Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Prov Kaltim Setyo Budi Basuki saat menjadi pembicara pada Tanggap Deteksi Kanker Serviks, Jum’at (17/5).

Jumlah penderita kanker payudara dan serviks terus meningkat dari tahun ke tahun, sebagian besar disebabkan oleh gaya hidup yang kurang sehat. Target untuk deteksi dini kanker baru tercapai 50 persen dari yang diharapkan.

 Secara nasional, Indonesia memiliki target besar untuk tahun 2030, yaitu mengeliminasi kanker serviks dengan target kurang dari 4 per 1.000 wanita. Untuk mencapai tujuan ini, ada tiga target utama yang harus dicapai. Pertama, 90 persen anak perempuan di bawah 15 tahun harus divaksinasi HPV. Saat ini, program vaksinasi HPV yang mulai gratis sejak tahun 2023, baru mencapai 73 persen karena keterbatasan jumlah vaksin.

 Kedua, 70 persen wanita di atas usia 35 tahun harus melakukan skrining untuk memastikan bebas dari kanker. Ketiga, 90 persen orang yang sudah diketahui memiliki pralesi atau kondisi sebelum adanya benjolan harus mendapatkan tata laksana sesuai standar agar tidak terlambat dalam penanganan.

 Pencegahan sangat penting karena pengobatan kanker memerlukan biaya besar dan waktu yang lama. Ada slogan sederhana yang dapat disampaikan kepada masyarakat, yaitu CERDIK: Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin olahraga, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres. Faktor-faktor ini dapat mempercepat terjadinya kanker jika tidak diperhatikan.

 Kanker serviks umumnya disebabkan oleh virus HPV, dengan faktor risiko termasuk seks di usia dini, sering berganti pasangan, merokok, dan obesitas. Tahun ini, program nasional menargetkan 9.000 sampel untuk deteksi dini, namun baru 300 sampel yang tercapai.

 Pemeriksaan HPV DNA dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu swab seperti Pap smear dan tes urin. Namun, banyak masyarakat yang enggan melakukan swab karena merasa risih atau takut mengetahui hasilnya. Padahal, deteksi dini sangat penting untuk pengobatan yang lebih efektif.

 Diharapkan masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya skrining sejak dini. Bagi ibu yang memiliki anak perempuan kelas 5 SD, penting untuk tidak menolak vaksinasi HPV yang diberikan di sekolah.

 "Kanker bisa disembuhkan, jangan sampai setelah divonis kanker baru mencari pengobatan alternatif yang belum tentu efektif. Kami berharap para ibu usia 35 tahun ke atas rajin melakukan skrining untuk mengurangi risiko dan mendapatkan penanganan lebih awal," ujar seorang petugas kesehatan setempat.

 Puskesmas di Kalimantan Timur sudah dilatih untuk menangani tahap awal kasus kanker. Dengan deteksi dini, kasus kanker dapat ditangani lebih baik tanpa harus menunggu hingga stadium lanjut. Masyarakat diimbau untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang tersedia dan menjalani hidup sehat untuk mencegah kanker. (Prb/ty)