Kesehatan

Hati-hati Puncak Omicron Awal Februari, Jaga Prokes

  •   Leliyana Andriyani
  •   13 Januari 2022
  •   9:38am
  •   Kesehatan
  •   433 kali dilihat

Samarinda - Memasuki tahun 2022 ini, kasus Covid-19 di Indonesia sudah cukup mereda begitu pula di Provinsi Kalimantan Timur, namun belumlah hilang. Sekarang justru masyarakat diminta untuk waspada dengan jenis Omicron yang mulai menghantui sejak kasus pertama ditanggal 15 Desember 2021 hingga sekarang sudah sebanyak 506 orang yang terkonfirmasi.

"Untuk kasus Indonesia, kita perkirakan puncak gelombang karena Omicron akan terjadi pada awal Februari," kata Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan dalam jumpa pers secara daring (11/1).

Hal tersebut berkaca dari pengalaman negara lain yang mengalami lonjakan kasus pada 40 hari pasca penemuan awal kasus Omicron. Namun di meminta masyarakat tidak panik karena yakin bahwa Indonesia dapat melewati gelombang peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron ini.

Sementara itu menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, peningkatan kasus Omicron akan terjadi dengan cepat namun penurunan jumlah pasien juga diprediksi akan terjadi dalam waktu singkat,

"Memang kenaikan transmisi Omicron akan jauh lebih tinggi dari Delta," kata Menkes dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta (10/1).

Bahkan diperkirakan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit akan lebih sedikit dibandingkan saat varian Delta. Karena tingkat keparahan Omicron lebih ringan dibandingkan varian yang ada sebelumnya.

Untuk itu Menteri Kesehatan menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak panik dalam menghadapi gelombang Omicron ini, dengan tetap terus disiplin dengan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah,

"Tidak usah panik, pemerintah sudah mempersiapkan diri dengan baik dan jauh lebih siap daripada sebelumnya," lanjut Budi Gunadi Sadikin.