Kerajinan

Anas Maghfur Inginkan Semua IKM Batik Kaltim Miliki Sertifikasi Batik Mark

  •   Nichita Heryananda Putri
  •   23 Juli 2022
  •   8:36am
  •   Kerajinan
  •   626 kali dilihat

Samarinda - Ketua Fascreeya Indonesia Anas Maghfur berharap agar Industri Kecil Menengah (IKM) Batik yang ada di Kaltim untuk mendaftarkan sertifikasi Batik Mark ke Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB). Pentingnya Batik Mark ini untuk melindungi pengrajin juga konsumen dari produk palsu.

"Jadi Batik yang ada tandanya ini tidak sekedar prestisius, tapi untuk melindungi produsen, atau pengrajin maupun konsumen dan IKM Batik bisa naik kelas. Pengrajin sudah bersusah payah mengerjakan Batik, baik yang tulis, cap, atau kombinasi," tutur Anas.

Di Kaltim, lanjutnya, belum ada sama sekali yang tersertifikasi Batik Mark. Karena itu, dirinya berharap semua IKM agar peduli program sertifikasi ini karena produk yang dibuat akan menjadi sebuah kebanggaan.

“Nilai positifnya bisa meyakinkan konsumen untuk membeli. Dari sisi konsumen juga bisa terlindungi membeli produk yang asli atau tidak. Orang awam kebanyakan sulit membedakan batik tulis, Batik Kombinasi dan Batik Cap,” jelas pria pemilik brand fashion Aemtobe ini.

Dengan pemberian label Batik Mark merupakan suatu tanda yang menunjukkan identitas dan ciri yang ada di  setiap Batik yang diproduksi Indonesia.  Di mana, Batik Tulis akan diberi mark atau tanda emas, Batik Cap dengan tanda silver, sedangkan Batik Kombinasi dengan tanda putih.

Diketahui, Fascreeya Indonesia sendiri sangat mendukung IKM Batik yang ada di Kaltim, selain ingin meningkatkan potensi para pengrajin dengan produknya. Beberapa waktu lalu juga telah diselenggarakan pelatihan membatik berbasis kompetensi untuk sertifikasi perancangan motif kain Batik serta pelatihan membatik untuk Batik tulis dan cap dengan pewarnaan Sintetis. (cht/pt)