Kebencanaan

Sikapi Cuaca Ekstrem, Gubernur Kaltim Buka Rakor Kesiapsiagaan Bencana Kekeringan dan Karhutla

  •   Khajjar Rohmah
  •   9 Agustus 2023
  •   4:22pm
  •   Kebencanaan
  •   824 kali dilihat

Samarinda –Indonesia tengah memasuki kondisi cuaca ektrem, dampak dari fenomena El Nino. Dilansir dari laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah hingga timur.

Pemanasan SML tersebut, memicu terjadinya penurunan curah hujan dan kemarau di Indonesia. Dampak El Nino tahun 2023 ditambah dengan kondisi perubahan iklim diperkirakan akan menyebabkan musim kemarau yang lebih kering dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Menyikapi hal itu, Pemerintah Provinsi Kaltim (Pemprov Kaltim) mengambil langkah sigap untuk mitigasi bencana kekeringan dan kebakaran hutan di musim kemarau. Sebab, minimnya curah hujan akan berpotensi meningkatkan jumlah titik api, sehingga rawan menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Gubernur Kaltim, Ir Isran Noor, menegaskan dalam Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Bencana Kekeringan, Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) bahwa pihaknya akan bekerjasama dengan berbagai instansi terkait untuk mengawasi dan mengurangi risiko bencana kekeringan dan karhutla.

“Dari rapat ini, kita akan antisipasi. Banyak sekali yang akan kita lakukan. Kita melanjutkan, mewaspadai, dan  menjaga hutan kita. Kondisi hutan tropis kita kan masih bagus. Buktinya kita dibayar Bank Dunia Rp 1,6 triliun, itu bukti kita menjaga!” tegas Gubernur kepada awak media usai menghadiri Rakor Kesiapsiagaan Bencana Kekeringan, Kebakaran Hutan, dan Lahan Provinsi Kaltim di Ballroom Hotel Harris Samarinda, Rabu (9/8/2023).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim, Agus Tianur, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan rapat koordinasi tanggap darurat terkait kekeringan dan karhutla pada April 2023, bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves).

Langkah-langkah mitigasi yang diterapkan meliputi pemantauan dan penyebarluasan data cuaca dan iklim, rapat koordinasi kesiapsiagaan lintas sektor, serta tindakan lapangan. BPBD juga telah menyusun Rencana Penanggulangan Bencana Provinsi Kalimantan Timur 2023-2027 berdasarkan Kajian Risiko Bencana Provinsi Kalimantan Timur 2022-2026.

Diskusi Rakor Kesiapsiagaan Bencana Kekeringan dan Karhutla melibatkan beberapa pemateri ahli. Di antaranya Koordinator BMKG Kaltim, Kukuh Ribudiyanto, Kepala Bidang Konstruksi Tanaman Pangan DPTPH Kaltim, Ir. Diah Adiaty Yahya, Analis Kebakaran Hutan Dinas Kehutanan Kaltim, Darussalam, serta Kolonel Inf Ariful Mutaqin dari Kodam VI/Mulawarman. (KRV/pt)