Jaringan

Kebutuhan Layanan Data Melonjak, Kemenkominfo Percepat Layanan 4G Di Wilayah 3T

  •   prabawati
  •   20 Mei 2022
  •   2:26pm
  •   Jaringan
  •   1390 kali dilihat

Balikpapan - Kebutuhan layanan data yang melonjak dan standar kualitas dengan kecepatan yang tinggi, memerlukan strategi untuk memenuhi kebutuhan broadband nasionalnya tersebut. Sejak akhir Tahun 2014, penyelenggara seluler terus memperluas layanan 4G LTE agar dapat diakses di seluruh wilayah Indonesia.

 "Pertumbuhan wilayah yang terjangkau sinyal 4G terus mengalami peningkatan. Dimana kuartal 3 Tahun 2019 layanan 4G telah hadir di 70.670 desa/kelurahan di Indonesia, dan sedangkan 12.548 desa/kelurahan lainnya masih belum terlayani," Hal tersebut diungkapkan Direktur Telekomunikasi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Aju Widya Sari, saat memberikan sambutan pada Rapat Koordinasi Pembahasan Progres dan Target Pembangunan Desa-Desa 3435 Non 3T Infrastruktur dan Layanan Seluler Teknologi 4G tahun 2022 wilayah Kalimantan, di Swiss- Belhotel Jum'at (20/5).

 Pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melakukan kebijakan dalam percepatan penetrasi infrastruktur dan layanan 4G (mobile broadband) di seluruh wilayah Indonesia khususnya daerah pedesaan yang sampai saat ini masih blankspot layanan 4G dalam mendukung transpormasi digital sebagimana arahan Presiden Joko Widodo.

 Dimana kebijakan pemerintah melalui renstra kominfo 2020 – 2024 mengamanatkan target pembangunan infrastruktur dan layanan seluler 4G yaitu wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terpencil). Pembangunan infrastruktur 4G dilakukan oleh Pemerintah (Bakti) sebanyak 9.113 desa/kelurahan, sedangkan wilayah non 3T pembangunan infrastruktur dan layanan 4G dilaksanakan oleh penyelenggara telekomunikasi yaitu PT Telkomsel, PT Indosat, PT XL Axiata, dan PT Smartfren Telecom Tbk sebanyak 3435 desa/kelurahan.

 Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika, Aju menyebutkan bahwa terdapat wilayah blankspot yang menjadi target pembangunan untuk desa Non 3T di wilayah Kalimantan yaitu Kalimantan Barat 179 desa, Kalimantan Selatan 169 desa, Kalimantan Utara 122 desa, Kalimantan Timur 251 desa, dan Kalimantan Tengah 579 desa, dimana desa-desa dimaksud infratruktur dan layanan seluler 4G akan dibangun oleh penyelenggara seluler sampai dengan akhir tahun 2022.

 Dalam menuntaskan wilayah blankspot layanan 4G di Indonesia khususnya daerah pedesaan Non 3T terdapat beberapa hambatan dalam penggelaran infrastruktur dan layanan 4G oleh penyelenggara telekomunikasi, yaitu Wilayah Indonesia yang sangat luas berupa Pulau-pulau, Pegunungan dan Lembah yang beberapa wilayah masih kesulitan membangun infrastruktur. 

Dalam praktek pemenuhan kewajiban pembangunan penyelenggara seluler di wilayah Kalimantan masih terdapat beberapa kendala dalam implementasi pembangunan yang menjadi hambatan, yaitu kendala banjir, tidak ada akses jalan dan listrik PLN, masuk wilayah hutan yang memerlukan izin dari KLHK dan wilayah rawa. 

Atas kondisi tersebut pemerintah pusat maupun pemerintah daerah perlu mencarikan solusi agar pembangunan infrastruktur dan layanan seluler 4G di desa non 3T dapat terlaksana sesuai dengan target waktu yang sudah ditentukan.

Untuk itu dia berharap dengan rapat koordinasi pembahasan progres dan target pembangunan desa-desa 3435 non 3T infrastruktur dan layanan seluler teknologi 4G tahun 2022 wilayah Kalimantan ini dapat menyepakati skenario percepatan dan kemudahan pembangunan infrastruktur dan layanan seluler 4G di wilayah Kalimantan.

"Semoga upaya yang kita lakukan ini dapat meningkatkan penetrasi jaringan seluler 4G serta peningkatan kualitas layanan telekomunikasi kepada masyarakat sehinga dapat menghasilkan manfat yang nyata bagi bangsa dan Negara untuk tujuan percepatan transformasi digital di Indonesia,"tuturnya.

 Acara tersebut menghadirkan tiga narasumber yakni Koordinator jaringan telekomunikas Kemenkominfo Aditya Iskndar, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Prov Kaltim Muhammad Faisal dan Manager RTPE Telkomsel Regional Kalimantan Abdul Safar. Peserta dari Kadis Kominfo dan Dinas Kehutanan Se Kalimantan maupun Kabupaten dan Kota, (Prb/ty).