Investasi Melejit, Berkat IKN
Samarinda - Wajah Puguh Harjanto berbinar, ketika mengumumkan capaian realisasi investasi Kalimantan Timur (Kaltim) tahun 2022 yang melebihi target.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMTSP) Provinsi Kaltim ini mengklaim, capaian realisasi tahun 2022 adalah yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Per Januari hingga Desember 2022, capaian realisasi investasi di Bumi Etam tercatat senilai Rp 57,76 triliun. Dalam persentase, angka ini mencapai 106.97 persen dari target realisasi tahun 2022 sebesar Rp 54 triliun. Dengan rincian realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 18,1 triliun untuk 1.005 proyek. Sedangkan investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 39,5 triliun untuk 6.706 proyek.
Kaltim bahkan masuk dalam jajaran peringkat lima besar sebagai daerah dengan capaian realisasi PMDN tertinggi di Indonesia. Serta peringkat 10 besar capaian PMA.
Kehadiran Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kaltim menjadi salah satu trigger melejitnya nilai investasi Kalimantan Timur.
"Trigger maksimalnya memang karena IKN. Peningkatan investasi kita, signifikan. Kalau dilihat ke belakang, baru sekarang kita melampaui target nasional," jelas Puguh saat memberikan keterangan pada Konferensi Pers yang dilaksanakan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, baru-baru ini.
Meski demikian ia mengakui, tingginya angka investasi tahun 2022 menjadi tantangan tersendiri dalam mempertahankan iklim investasi agar tetap tinggi. Atau minimal, tidak melandai.
Proses pembagunan IKN yang tengah berjalan, diharapkan dapat terus mengungkit angka investasi daerah. Puguh menyebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Otorita IKN untuk menyatukan desain investasi Kaltim yang sejalan dengan Ibu Kota Nusantara.
"Sekarang sudah ada Deputi Investasi di IKN. Kita maksimalkan koordinasi. Desain investasi Kaltim, tidak boleh lepas dari desain investasi IKN. Supaya in-line," ujar pria kelahiran Ngawi, 10 Agustus 1979 ini.
Puguh pun optimis, investasi Kaltim ke depan akan terus meningkat. Pada akhirnya, akan membantu mengungkit pertumbuhan ekonomi Benua Etam. (KRV/pt)