Investasi

DPMPTSP Optimis Investasi Kaltim 2023 Makin Melejit

  •   Khajjar Rohmah
  •   2 Maret 2023
  •   2:07pm
  •   Investasi
  •   788 kali dilihat

Samarinda  – Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Puguh Harjanto optimis investasi daerah akan makin melejit tahun ini. Dampak investasi ini pun akan membuka peluang lebih besar pada angkatan kerja.

Hal itu disampaikan Puguh bukan tanpa dasar. Tingginya capaian realisasi tahun 2022 lalu membawa harapan itu.

“Kita optimis. Karena tahun 2022 kita bisa mendapatkan investasi Rp57,76 triliun. Tahun 2023 target kita membawa investasi ke Kaltim sekitar Rp 60 triliun,” kata Puguh pada awak media, belum lama ini.

Terbaru, ada calon investor dari Songgoritty Group yang berminat berinvestasi di sektor pengolahan limbah kayu industri daur ulang untuk bahan rumah atau bagunan tahan gempa. Jika rencana ini terealisasi, investasi senilai Rp75 triliun akan masuk ke Kaltim.

"Partner lokalnya adalah PT MBS (Melati Bakti Satya) Perusda milik Pemprov,” imbuh Puguh.

Ia memaparkan tahun 2022 lalu ada sebanyak delapan calon investor besar yang melakukan kunjungan ke Kaltim. Mereka berasal dari Jepang, Australia, Singapura, Korea Selatan, Finlandia,  China dan Malaysia.

“Lembaga dan perusahaan asing yang berminat berinvestasi di Kaltim itu, sudah bertemu jajaran Pemprov Kaltim dan melihat langsung lokasi Ibu Kota Negara (IKN). Sejak bulan Juni 2022 hingga 12 Desember 2022. Mereka melihat peluang usaha di Kaltim, pasca IKN pindah ke Kaltim,” ungkapnya.

Puguh menyebut, Bidang usaha yang diincar investor asing tersebut sangat beragam. Mulai dari bidang infrastruktur, konstruksi, energi, pariwisata, waste management, retail, property, perdagangan otomotif, mall, dan hilirisasi industri.

“Investasi dari Jepang bahkan dikawal langsung oleh Kementerian Investasi/BKPM, JETRO, dan JICA,” ujar Puguh.

Sementara,  investor dari Pemerintah Australia menyampaikan minat berinvestasi dan melanjutkan kerja sama dalam pembangunan infrastruktur ramah lingkungan di IKN. Teknologi ramah lingkungan, revitalisasi hubungan dagang dan investasi ini dalam rangka meningkatkan perekonomian Australia-Indonesia. Serta memfasilitasi pengusaha Kaltim dan Australia meningkatkan perdagangan kedua negara.

Di lain pihak, calon investor dari China berminat berinvestasi di bidang transportasi, hilirisasi produk industri, dan perdagangan. (KRV/pt)

Sumber: Niaga Asia