Ekonomi

Sidak di Lima SPBU Samarinda, Menteri ESDM Pastikan Ketersedian BBM Aman

  •   rizki yusuf rey
  •   8 April 2022
  •   10:45am
  •   Ekonomi
  •   758 kali dilihat

Samarinda - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif didampingi Direktur Utama PT Pertamina (persero) Nicke Widyawati melakukan kunjungan kerja sekaligus inspeksi mendadak (Sidak) di lima Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kalimantan Timur, khususnya di Kota Samarinda Kamis (7/4/2022).

Kunjungan yang terbilang singkat tersebut guna memastikan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi masyarakat tersedia dengan baik agar tidak terjadi kelangkaan serta antrean panjang kendaraan yang akan mengisi BBM termasuk BBM bersubsidi.

Arifin mengatakan, pihaknya telah melakukan Sidak di lima SPBU di sekitar Kota Samarinda dengan tujuan untuk melihat ketersediaan BBM di Samarinda yang beberapa waktu lalu terjadi antrean.

Namun, saat melakukan Sidak hasil yang ia temukan antrean sudah berkurang dan sudah lebih tertib.

"Mudah-mudahan kedepannya bisa lancar terus, terutama dalam menghadapi bulan Ramadan,"ucap Menteri ESDM dikutip dari  www.esdm.go.id.

Ia juga menegaskan bahwa BBM Bersubsidi harus terus diawasi sehingga peruntukkannya sesuai dengan yang sudah diamanatkan dengan tujuan agar subsidi dapat dipergunakan untuk pembangunan ekonomi.

"Kalau (penyaluran BBM bersubsidi) itu bisa dikontrol maka dana subsidi bisa dipergunakan untuk pembangunan ekonomi negara kita, jadi karena itu kita meminta kesadaran semua pihak untuk menggunakan BBM yang memang sesuai dengan peruntukannya," tegas Arifin.

Menteri ESDM saat berbincang dengan salah satu pengemudi truk serta menanyakan apakah stok BBM Solar di Samarinda langka dan masih adakah antrean solar di SPBU Samarinda.

Dirinya juga menanyakan apakah sudah menggunakan fuelcard (RFID), sehingga penggunaan atau pembelian solar dapat dikontrol oleh Pertamina.

Usai melakukan Sidak di SPBU Nomor 64.751.17, di Jalan Sentosa, Kota Samarinda, dirinya juga mendapatkan laporan dari salah seorang supir truk yang mengatakan adanya kelangkaan di SPBU 61.751.02 di wilayah Loa janan,dan Arifin pun langsung bergerak melakukan Sidak di SPBU dimaksud. Namun setibanya di lokasi tidak ditemukan adanya antrean dan kelangkaan

Sementara itu Nicke Widyawati menuturkan bahwa Pertamina memberikan jaminan untuk keseluruhan stok BBM dan LPG, khususnya untuk Ramadan dan Idul Fitri. Peningkatan konsumsi saat Ramadan telah diantisipasi oleh Pertamina.

"Kita jaga betul karena ini ada peningkatan konsumsi dan itu sudah kita siapkan, detilkan perencanaanya baik suplai maupun distribusinya. Tadi kita keliling mendatangi lima SPBU di sekitar Kota Samarinda bersama Pak Menteri ESDM dan tidak melihat adanya antrian dari hari hari sebelumnya," tutur Nicke menerangkan.

Nicke juga mengungkapkan, antrian yang terjadi sebelumnya dikarenakan konsumsi solar sudah melebihi kuota yang ditetapkan. Di beberapa wilayah di Kalimantan Timur kuotanya ada yang mencapai lebih dari 20 persen.

"Over kuota, kemudian kita berikan kelonggaran walaupun over kuota kita tetap suplai, itu mulai Maret. Jadi antrian mungkin terjadi sebelum itu karena over kuota dan itu barang subsidi, itu terjadi di semua wilayah di seluruh Indonesia,"jelasnya.

Guna mengantisipasi hal tersebut pihaknya sudah membentuk tim Satuan Tugas BBM yang terdiri dari Kementerian ESDM, BPH Migas dan juga aparat kepolisian untuk menanggulangi terjadinya kelangkaan dan melakukan penindakan jika terjadi penimbunan dan penyalahgunaan, tambahnya.

"Karena kalau ini tidak kita atur maka beban negara luar biasa dan hak masyarakat, rakyat yang kurang mampu dinikmati oleh pengusaha besar, ini tidak boleh terjadi,"tutup Nicken. (rey/pt)

 

Sumber : https://www.esdm.go.id/id
Foto: Istimewa