Ekonomi

Jelang IdulAdha Prediksi Harga Sapi Naik, Dampak Wabah PMK

  •   pipito
  •   5 Juni 2022
  •   8:19am
  •   Ekonomi
  •   1357 kali dilihat

Bontang – Menjelang Hari Raya Idul Adha atau yang disebut Hari Raya Kurban, biasanya harga –harga Sapi untuk hewan Kurban Ikut Naik.

Hal tersebut diyakini karena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Sapi, menyebabkan pasokan berkurang  sehingga, dapat menambah menaikkan harga jual Sapi yang dampaknya pasokan berkurang, ungkap Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Bontang, Jois Ratna Andiolo  dikutip dari Niaga Asia.

Diketahui, PMK merupakan penyakit mulut dan kuku atau disebut sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) yang disebabkan oleh virus. Oleh karena itu, jika dilihat dari stok hewan yang tersedia, IdulAdha tahun ini diprediksi akan mengalami kelangkaan hewan kurban.

“Stok Sapi tercatat 161 ekor, ini  Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Bontang per tanggal 20 Mei. Hingga kini belum ada penambahan dikarenakan beberapa wilayah penyuplai terserang wabah PMK sehingga harus dilockdown,”bebernya.

Sementara, Kasi Pelayanan Kesehatan Hewan DKP3 Bontang, drh Riyono menambahkan setiap tahun sebulan sebelum IdulAdha stok hewan mencapai 1.000 ekor.  Karena itu tak jarang para pedagang dan peternak mulai menjajakan hewan di pinggir-pinggir jalan.

“Namun hingga saat ini belum ada satupun,” kata Riyono menerangkan.

Dilanjutkan, kenapa demikian? Jawabnya dikarenakan lambatnya pendistribusian Sapi yang masuk di Kota Bontang lantaran harus melalui beberapa tahapan proses pengawasan kesehatan ketat selama 14 hari dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan hewan yang cukup ketat.

Ini juga berpeluang harga sapi bakal naik, sebab karantina hewan juga membutuhkan biaya. Meski kondisi stok hewan jauh dari target, DKP3 Bontang memastikan kebutuhan hewan kurban saat IdulAdha tetap terpenuhi dengan memberdayakan hewan lokal, sambungnya.

“Kita usahakan IdulAdha kebutuhan akan hewan kurban terpenuhi, meski tak sebanyak sebelumnya. Kita usahakan berdayakan ternak lokal,” tegasnya. (niaga asia/pt)