Budaya

Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal, BI Kaltim Berikan Bimbingan Pengembangan Batik

  •   Sefty Wulandari
  •   22 Agustus 2022
  •   5:43pm
  •   Budaya
  •   733 kali dilihat

Samarinda – Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif melalui pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) khususnya pada komoditas pendukung ekspor Batik, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur bekerjasama dengan Desainer Musa Widyatmojo dan Fascreeya Indonesia menggelar kegiatan Coaching Program Pengembangan Batik Kaltim bagi para pengrajin di Bumi Etam.

Hadir pada kegiatan tersebut Deputi Kepala Perwakilan BI Kaltim Darmawansyah M. Priyanto, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kaltim Muhammad Faisal, Kepala Seksi Kemitraan SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim Herlina Ekayanti, Pejabat Perangkat Daerah Provinsi / Kota dan Komite Ekraf Kaltim.

UMKM sendiri merupakan pilar penting dalam ekonomi Indonesia. Sebanyak 64,2 juta pelaku UMKM di Indonesia berkontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61 persen atau senilai 8.573 triliun rupiah dan mampu menyerap 97 persen total tenaga kerja. BI sebagai salah satu manajer penggerak “Bangga Buatan Indonesia”, turut mendukung pengembangan UMKM dan sektor riil, serta mendukung kemajuan industri Batik Kaltim. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Deputi Perwakilan BI Kaltim, Darmawansyah M. Priyanto dalam sambutannya sekaligus membuka resmi jalannya acara pelatihan tersebut.

“Pengembangan Batik Kaltim memiliki urgensi penting. Batik memiliki potensi sebagai penggerak ekonomi lokal. Kaltim kaya akan kearifan budaya dan daya tarik eksotisme corak etnis dan flora fauna yang tidak ada di tempat lain. Hal ini memberikan atmosfir kompetitif untuk Batik Kaltim,” terangnya.

Darmawansyah menambahkan, Batik tidak lagi dianggap kuno, tapi menjadi komoditas bernilai dan dapat dikembangkan secara luas. Industri Batik nasional pun memiliki 47 ribu unit usaha yg dikembangkan oleh UMKM. Oleh karena itu, BI Kaltim akan mempersiapkan berbagai macam bentuk pelatihan pengembangan Batik untuk para pengrajin.

“Kami telah melakukan visit dan survey di beberapa kabupaten/kota di Kaltim, hasilnya terdapat beberapa kebutuhan diantaranya pelatihan Batik tulis dan cap dengan pewarnaan sintetis, perancangan motif kain berbasis sertifikasi BNSP dan fashion ilustrator untuk penjahit. Mudah-mudahan para pengrajin Kaltim dapat maju kembangkan peluang yang ada,” imbuhnya.

Program pelatihan ini dilaksanakan sebanyak 6 (enam) kali, dalam waktu 3 bulan yakni dimulai sejak bulan Agustus – Oktober 2022. Kegiatan ini diikuti oleh puluhan peserta yang terdiri dari para pengrajin dan pengusaha Batik yang memiliki usaha dan berbasis di Kaltim.

 

Melalui Coaching Program Pengembangan Batik Kaltim ini pun diharapkan adanya sinergi antara seluruh pihak untuk bersama-sama mendorong pengembangan Batik dalam rangka Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan dapat memberikan dampak yang besar bagi Kalimantan Timur. (sw/pt)