Budaya

BI Kaltim Dukung Pengembangan Wastra Batik Daerah

  •   Sefty Wulandari
  •   28 Juli 2022
  •   6:26pm
  •   Budaya
  •   659 kali dilihat

Samarinda – Sebagai warisan budaya Indonesia, Batik merupakan suatu kebanggaan dan ciri khas bangsa. Batik berkembang dalam berbagai ragam dan pola, sesuai dengan unsur juga kebudayaan masing-masing daerah yang memengaruhinya. Batik pun dalam sejarahnya telah berevolusi panjang. Mulai dari hanya digunakan di lingkungan Keraton yang terbatas, hingga berkembang menjadi komoditi industri kreatif yang berpeluang menembus pasar tak hanya nasional, namun juga secara global.

Begitupula Batik khas Kalimantan Timur sebagai ikon Benua Etam, yang menjadi fokus pembahasan dalam Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Wastra Batik Kalimantan Timur oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, Kamis (28/07/2022).

Upaya keterlibatan Bank Indonesia dalam hal mendorong para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) khususnya para pelaku pengrajin Batik Kaltim ini ialah sebagai upaya BI dalam melaksanakan mandat kebijakan makroprudensial. Hal ini disampaikan oleh Kepala Tim Implementasi KEKDA BI Kaltim, Rony Ferdiansyah.

“Kami (Bank Indonesia, red) turut andil dalam mendorong UMKM Batik Kaltim juga tak terlepas dari tugas dan fungsi BI sendiri. Tujuan kami yakni mendukung stabilitas moneter, menjaga stabilitas sistem keuangan dan juga sistem pembayaran, nah salah satu sasarannya yang kami ambil yakni kami mendorong UMKM untuk daya saing, untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi,” ujar Rony.

Adapun, perencanaan BI Kaltim dalam hal pengembangan Wastra Batik Kaltim memiliki target baik jangka pendek dan panjang. Untuk tahun 2022 sendiri, ada banyak perencanaan yang akan dilakukan mulai dari riset dan pengembangan, mulai dari industri hulu, hilir, serta pemasaran. Digelarnya forum diskusi pada hari ini pun, untuk mendengar tanggapan dan masukan para PD juga asosiasi terkait yang memiliki visi yang sama untuk pengembangan wastra Batik Kaltim.

“Bersama-sama kita harap kita dapat majukan Batik Kaltim. Paling dekat, kita akan adakan kegiatan launching ya agar masyarakat tahu akan eksistensi Batik Kaltim dan para pelaku usaha pun bisa terfasilitasi juga. Untuk jangka panjang tentunya kita akan rencanakan berbagai program dan kebijakan kedepannya,” sambungnya.

Kepada para PD dan asosiasi terkait BI berharap agar dapat saling mendukung satu sama lain. BI pun tidak membatasi, melainkan terbuka untuk seluruh pihak bila ingin bergabung dan bersinergi bersama.

Dalam forum diskusi tersebut hadir beberapa Perangkat Daerah (PD) mulai dari Disperindagkorp Kaltim yakni Renny Ariani, Dinas Pariwisata Kaltim yakni Gunawan, Dekranasda Kaltim yakni Dwi Cahyadi, Diskominfo Kaltim yakni Normalina, Pemkot Samarinda Idfi Septiani, hingga Komite Ekraf Kaltim Erwiantono, Next Step, juga Fascreeya Indonesia. (sw/pt)