Berita

Sertijab Kepsta TVRI Kaltim, Diskominfo Harap Hubungan Kemitraan Terus Berlanjut Lebih Baik

  •   Nichita Heryananda Putri
  •   13 Mei 2024
  •   4:02pm
  •   Berita
  •   207 kali dilihat

 

Samarinda – Serah terima jabatan (sertijab) Kepala Stasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI) Kaltim telah dilaksanakan, Ketua Tim Perencana dan Pengendalian Promo TVRI Sumbar, Febriani dipercaya mengemban tugas baru sebagai Kepala Stasiun Kalimantan Timur. Sertijab berlangsung di studio TVRI, Senin (13/5/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, Edi Hermawanto Noor turut menghadiri dan memberikan harapan terbaik untuk kerjasama kedepannya yang selama ini dilakukan oleh Diskominfo dan TVRI Kaltim. Terkait bantuan atau kolaborasi apa pun yang bisa Pemerintah Provinsi berikan.

“Kami ucapkan selamat kepada Bu Febriyani di tempat yang baru dan juga Bu Rosnani sebagai Plt sebelumnya. Dari Pemprov tentunya kami tetap melakukan kolaborasi, hubungan baik yang selama ini kita bina selaku mitra TVRI, kerja sama di bidang media baik sosial ataupun elektronik Harapannya kita selalu bermitra untuk mencapai Kaltim yang lebih baik ke depannya,” harap Edi.

Di tempat yang sama, Febriani yang ditemui usai melakukan sertijab menginginkan, TVRI Kaltim sebagai Lembaga Penyiaran Publik (LPP) bisa melaksanakan peranannya, menjalankan fungsi sebagaimana mestinya. Apalagi saat ini Kaltim sebagai daerah yang sangat seksi dilihat semua orang karena adanya IKN.

“Kita berharap keberadaan TVRI Kaltim sangat besar peranannya mensosialisasikan apa-apa yang perlu diketahui oleh masyarakat Indonesia tidak hanya di Kaltim saja. Tentunya saya juga mengharapkan dukungan pemerintah daerah, Provinsi dan Kab/Kota serta seluruh masyarakat dan teristimewa teman-teman di TVRI Kaltim,” terangnya.

Disinggung mengenai pembaharuan program, Febriyani mengaku akan melihat pola acara TVRI Kaltim terlebih dulu. Karena membuat atau menghapus sebuah program tidaklah mudah, ada yang menjadi ketertarikan tersendiri dari sebuah program dan penontonnya.

“Saat ini kita masih belajar pola acara, setelah kita lihat polanya seperti apa kalau memang acara itu banyak peminatnya kita lanjutkan terus. Karena bagaimanapun penonton punya keterikatan sendiri dengan program-program tertentu, jadi tidak bisa kita mengapus satu program atau menciptakan program baru lagi,” tuturnya. (cht/pt)

 

foto : Bagus Setiawan