Berita

Rencana Kerja Sama Sisterhood Province Kaltim - Filipina

  •   Khajjar Rohmah
  •   26 Januari 2023
  •   3:58pm
  •   Berita
  •   738 kali dilihat

Samarinda – Pemerintah pusat melalui Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) telah melakukan pertemuan dengan pihak Pemerintah Provinsi Kotabato Selatan di Kota Koronadal, Filipina Selatan pada 9-10 Juni 2022 lalu.

Pada pertemuan itu, terdapat keinginan dari Pemprov Kotabato Selatan untuk menjalin kerja sama dalam skema sisterhood province dengan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Keseriusan tawaran kerja sama dari Pemprov Kotabato Selatan ini dibuktikan dengan penyerahan letter of intent serta draft Memorandum of Agreement Sisterhood Province Affiliation kepada KJRI Davao City yang diteruskan kepada Pemprov Kaltim untuk kemudian mendapatkan tanggapan.

Kotabato Selatan sendiri merupakan sebuah provinsi di bagian selatan pulau Mindanao yang berbatasan dengan Provinsi Sultan Kudarat di wilayah utara dan barat. Juga berbatasan dengan Kota General Santos dan Provinsi Sarangani di wilayah timur dan selatan.

Provinsi ini merupakan pemain kunci dalam penggabungan South Cotabato, Saranggani dan General Santos City sebagai kluster pembangunan dengan pertumbuhan tercepat di Filipina yang dikenal sebagai SOCSARGEN. SOCSARGEN berfungsi sebagai pintu gerbang untuk Kawasan Pertumbuhan ASEAN Timur: Brunei Indonesia Malaysia Filipina (BIMP-EAGA).

Potensi kerjasama yang dapat dilakukan yaitu di bidang perdagangan, investasi, pariwisata, pendidikan, olahraga, budaya, dan pertukaran best practices dalam sistem pemerintahan.

Menanggapi tawaran kerja sama dari negara tetangga ini, Pemerintah Provinsi Kaltim melalui Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah (POD) Bagian Kerja Sama melakukan rapat internal bersama Perangkat Daerah (PD) terkait.

Dalam rapat tersebut, masing-masing PD memaparkan potensi komoditi di Benua Etam yang berpeluang menjadi komoditas ekspor ke Negara Filipina. Di antaranya ekspor hasil pertanian hortikultura seperti pisang kepok grecek khas Kaltim, buah naga, dan jahe putih, produk perikanan seperti udang dan rumput laut, serta potensi kerja sama di bidang lainnya.

Kepala Bagian Kerja Sama Biro POD Setdaprov Kaltim, Agung Masuprianggono mengatakan usai mendapat masukan dari seluruh PD, pihaknya akan menginventarisir potensi dan informasi lengkap tentang Kaltim untuk dikirim ke Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

“Kita akan gali informasi selengkapnya potensi kedua daerah. Prinsipnya harus saling menguntungkan,” jelas Agung saat memimpin Rapat Pembahasan Rencana Kerja Sama Sister Province Antara Pemprov Kaltim (Indonesia) dan Pemprov Kotabato Selatan (Filipina Selatan) di Ruang Rapat Daya Taka Lantai 3 Kantor Gubernur, Kamis (26/1/2023).  

Agung menegaskan, pada prinsipnya Pemprov Kaltim menyambut baik tawaran dari mitra luar negeri ini.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, Muhammad Faisal yang hadir dalam rapat, turut memberikan masukan.

“Kotabato disebut juga the city of tuna, walaupun mungkin saja ikannya juga dari perairan Indonesia. Dan mereka memang sedang agresif dalam menjalin kerja sama bilateral dengan Indonesia. Sudah ada beberapa daerah yang juga menjalin kerja sama dengan mereka, seperti Bandung dan Semarang di bidang pendidikan,” terang Faisal menginformasikan.

Ia menilai, sebelum menerima tawaran kerja sama dari Kotabato, Pemprov Kaltim harus menggali informasi secara rigid tentang potensi daerah di sana. Termasuk komoditi apa saja yang mereka tawarkan, agar tidak terjadi ketimpangan dalam kerja sama. (KRV/pt)