Berita

Perkiraan Cuaca Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Disertai Angin Kencang Hingga Kilat

  •   pipito
  •   14 April 2021
  •   2:34pm
  •   Berita
  •   395 kali dilihat

SAMARINDA- Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui laman resminya web.meteo.bmkg.go.id  telah merilis peringatan dini cuaca hari ini, Rabu (14/4/2021).

Dalam laman resmi BMKG tersebut, menyampaikan diperkirakan kurang lebih 29 wilayah di Indonesia berpotensi dilanda hujan yang dapat disertai angin kencang hingga kilat.

Diterangkan dalam Narasi Release BMKG, Bibit Siklon Tropis 94W terpantau berada di Samudera Pasifik Barat sebelah utara Papua yang bergerak kearah barat- barat laut dengan kecepatan angina maksimum mencapai 30 kt dan tekanan minimum 1006mb.

Wilayah yang berpotensi angin kencang, yakni Maluku. Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang , yakni Riau,Kepuluan Bangka Belitung, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Barat, DKI Jakarta, Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sedangkan, Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, yakni Aceh, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Jawa Tengah,Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua.

Sistem ini secara tidak langsung membentuk daerah pertemuan angin (konfluensi) yang memanjang dari Sulawesi Bagian Utara hingga Maluku Utara, Papua Barat dan Papua Bagian Utara. Sirkulasi Siklonik terpantau di perairan Barat Daya Banten yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angina (konvergensi) di Barat Daya Banten. Sirkulasi Siklonik lainnya terpantau di Papua Bagian Selatan.

Daerah pertemuan dan perlammbatan kecepatan angina (konvergensi) lainnya terpantau memanjang dari Sumatera Utara hingga Aceh, dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Timur. Juga dari Kalimantan bagian Utara hingga pesisir timur Kalimantan Utara, dari Sulaesi Selatan bagian Utara hingga Sulawesi Tengah dan dari Maluku hingga Papua Barat.

Kondisi ini menyebabkan peningkatan potensi pertubuhan awan hujan di sekitar sistem bibit siklon tropis di sekitar wilayah sirkulasi dan di sepanjang daerah konvergensi serta konfluensi tersebut. (bmkg/pt)