Berita

Penderita TBC Masih Banyak Belum Terdeteksi

  •   prabawati
  •   14 Oktober 2021
  •   4:47pm
  •   Berita
  •   586 kali dilihat

Samarinda - Penderita Tuberculosis (TBC) di Provinsi Kalimantan Timur yang belum terdeteksi jauh lebih banyak dari pada yang sudah terdeteksi.

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) wilayah Kaltim Hj. R.A. Astogini pada seminar kesehatan pengendalian TBC, di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim. Kamis (14/10).

"Yang ditemukan sampai dengan Desember 2020 hanya 30 persen dari target 80 persen,"Sebutnya.

Sementara, untuk treatment success rate (SR) sel atau keberhasilan pengobatan sudah cukup tinggi 90 persen.

Dari kondisi penemuan dan pengobatan yang masih rendah itu, diperkirakan jumlah penderita TBC di Kaltim akan meningkatk dua kali lipat pada tahun 2024.

"Padahal lebih dari 75 persen penderita TBC adalah usia produktif,"paparnya 

Lanjutnya, di Kaltim TBC dengan Bakteri Tahan Asam (BTA) positif di mencapai 7.800 penderita.

Tanpa penanggulangan yang komprehensif, terintegratif dan serius, jelas akan menjadi ancaman terhadap pembangunan bangsa khususnya di Kaltim.

Pemerintah menargetkan pada tahun 2030, Indonesia sudah bebas dari TB termasuk diseluruh wilayah Kaltim. Untuk merealisasikannnya semua pihak (pemerintah dan swasta) harus berperan aktif melalui upaya pencegahan dan pengendaian tuberkulosis.

Tuberkulosis bukanlah penyakit yang menakutkan. Namun, jika tertangani dengan baik dan diobati secara tepat serta telaten tentu penderita TBC bisa disembuhkan. 

Untuk menghindari dan mengantisipasi terjadinya masalah kesehatan seperti penyakit TBC, masyarakat harus melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. (Prb/ty).