Berita

Muhammad Faisal Resmi Pimpin ASKOMPSI, Ungkap 4 Kunci Utama Tingkatkan Digitalisasi di Indonesia

  •   Khajjar Rohmah
  •   2 Agustus 2023
  •   8:04am
  •   Berita
  •   506 kali dilihat

Jakarta - Muhammad Faisal, Kepala Diskominfo Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), telah dikukuhkan sebagai Ketua Asosiasi Dinas Komunikasi dan Informatika Seluruh Indonesia (ASKOMPSI) untuk periode 2023-2025.

Pengukuhan Pengurus Dewan ASKOMPSI untuk periode 2023-2025 berlangsung di Jakarta pada Kamis (27/7/2023) lalu dan dikukuhkan oleh Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), Isran Noor.

Sebagai Ketua ASKOMPSI, Faisal berkomitmen untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia guna mengatasi kesenjangan yang masih terjadi.

Faisal menyatakan, ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan digitalisasi di Indonesia. Pertama, menyatukan visi akses telekomunikasi sebagai bagian tak terpisahkan dari infrastruktur pembangunan.

"Selama ini di daerah, infrastruktur dianggap hanya sebagai bangunan, jalan, atau jembatan. Kita harus sepakat bahwa akses telekomunikasi juga merupakan bagian penting dari infrastruktur," ungkapnya saat diwawancara oleh awak media nasional usai pengukuhan di Jiexpo Kemayoran Jakarta, beberapa waktu lalu.

 

Implementasi digitalisasi di setiap daerah perlu melibatkan tata kelola manajemen, proses, serta tahapan yang jelas.

“Tata kelola manajemen walaupun ini terkesan teoritis, namun master plan, arsitektur, proses bisnis, dan pedoman-pedoman harus dilengkapi terlebih dahulu. Banyak teman-teman di daerah langsung meniru orang lain tanpa memperhatikan tahapan yang seharusnya dilalui," lanjutnya.

Setelah implementasi, baru berbicara tentang infrastruktur dalam, seperti jaringan, fiber optic, keamanan informasi, server, data dan lainnya.

Terakhir, Faisal menekankan bahwa esensi digital bukan hanya sekadar teknologi canggih. Yang terpenting adalah bagaimana teknologi tersebut mampu melayani masyarakat dengan cepat dan akurat.

"Ini yang perlahan-lahan harus dipahami agar kita tidak terpaku pada teknologi tinggi yang seringkali menghabiskan banyak dana dan tidak pernah berakhir dengan pembaruan terus-menerus," katanya. (KRV/pt)

 

Sumber: Dream.co.id