Berita

Menuju Smart Province, Akses Telekomunikasi Kaltim Terus Ditingkatkan

  •   Khajjar Rohmah
  •   29 Mei 2023
  •   12:27pm
  •   Berita
  •   413 kali dilihat

Samarinda – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Timur (Diskominfo Kaltim), Muhammad Faisal memaparkan kondisi terkini akses telekomunikasi daerah. Ia mengakui, konektivitas jaringan telekomunikasi di Bumi Etam belum mencapai 100 persen. Masih ada beberapa daerah yang mengalami blankspot area.

Namun ia meyakinkan, Pemerintah Provinsi Kaltim terus mengupayakan pemenuhan akses jaringan telekomunikasi.

“Kami di pemerintahan sudah sepakat, bahwa infrastruktur jaringan telekomunikasi sama pentingnya dengan infrastruktur pembangunan seperti jalan dan jembatan. Jadi sudah kita sama ratakan prioritasnya, karena digitalisasi sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Ketika masyarakat membutuhkan, pemerintah harus hadir di situ.”

Demikian diungkapkan Faisal saat menjadi narasumber dalam  Icon Talks Podcast dengan tema Meningkatkan Kualitas Infrastruktur Jaringan Pedesaan Kaltim di Centennial Tower, Jakarta beberapa waktu lalu.



Pemenuhan akses jaringan telekomunikasi di wilayah Kaltim bukan tanpa hambatan. Praktisi Humas Kaltim ini menyebut, kondisi geografis dan luasnya wilayah Kalimantan Timur menjadi salah satu alasan para investor atau perusahaan provider enggan membangun jaringan telekomunikasi di daerah.

“Kaltim ini, luasnya setara Pulau Jawa. Tapi penduduknya hanya sekitar 3,8 juta. Jadi susah, luas wilayah besar, penduduk hanya sedikit. Bukan lahan menarik bagi provider untuk investasi. Jarak jauh, invest besar, manusia sedikit. Jadi ngga sebanding. Sehingga butuh tangan pemerintah,” terang Faisal.



Upaya peningkatan akses telekomunikasi ini dilakukan demi menuju transformasi digital daerah. Apalagi dengan pentapan Kaltim sebagai Ibu Kota Negara (IKN) baru bagi Indonesia, kesenjangan akses telekomunikasi harus segera dituntaskan.

“Kita juga mengejar target menjadi Smart Province dimana syaratnya harus 50 persen kabupaten/kota sudah menjadi Smart City. Di Kaltim itu baru tiga kota, Balikpapan, Samarinda, dan Bontang,” tandas mantan pejabat Pemkot Samarinda ini.

Percepatan pembangunan akses telekomunikasi dari Pemprov Kaltim dilakukan dengan konsep jaringan fiber optik (FO) ke desa-desa. Dalam satu tahun terakhir, Pemprov Kaltim melalui Diskominfo telah menghidupkan internet di 39 desa. Tahun 2023 ini, Diskominfo menarget kembali membangun akses jaringan internet di 50 desa. (KRV/pt)