Berita

Akmal Malik Minta Pengembangan Pariwisata Berbasis Komunitas

  •   Khajjar Rohmah
  •   27 Februari 2024
  •   11:45am
  •   Berita
  •   258 kali dilihat

Samarinda – Sektor pariwisata di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus dikembangkan. Sektor ini bahkan diproyeksikan sebagai sumber ekonomi kerakyatan yang memiliki multiplier effect secara berkelanjutan. 

Pemprov Kaltim turut memberikan perhatian serius terhadap sektor pariwisata daerah. Pola pengembangan terbaik terus dicoba. Penjabat Gubernur Kaltim, Akmal Malik pun meminta kepada Perangkat Daerah (PD) yang menangani kepariwisataan daerah untuk mengembangkan pola pariwisata berbasis komunitas. 

“Buatlah event desentralisasi di kabupaten/kota. Misalkan, festival kerbau rawa di Mahakam Ulu berbasis komunitas. Perbanyak event pariwisata kita di wilayah remote area. Itu lebih berdampak, yang penting masyarakat lokal kita merasakan dampak secara ekonomi,” ungkap Akmal Malik membahas pengembangan kepariwisataan daerah saat Coffee Morning bersama awak media, Selasa (27/2/2024). 

Pria asal Minang ini menilai, selama ini pengembangan pariwisata terlalu berfokus pada event-event besar yang medatangkan banyak wisatawan luar daerah. Padahal menurutnya, yang terpenting adalah sektor pariwisata dapat hidup dan memberikan kehidupan bagi warga setempat. 

“Kebijakan pariwisata terlalu ingin besar, tapi diam. Tidak kolaboratif. Jangan paksakan banyak orang luar datang. Dari pada banyak orang datang tapi hanya bawa duit Rp 2 ribu, lebih baik sedikit orang tapi bawa Rp 40 ribu. Bikin wisata yang eksklusif,” sambungnya. 

Akmal juga meminta kepada Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim untuk memulai memetakan dan mengintegrasikan event pariwisata tiap kabupaten/kota. Kolaborasi antar pemerntah provinsi, kabupaten/kota dan seluruh stakeholder kepariwisataan diharapkan dapat membangun orksetrasi pembangunan pariwisata yang lebih maju. 

“Harus dikolaborasikan! Uang sedikit, jangan jalan sendiri-sendiri. Tidak akan jadi daging itu,” tandas Akmal. (KRV/pt)