Artikel

Urgensi Fase Tidur Tehadap Kesehatan Jasmani dan Rohani

  •   Khajjar Rohmah
  •   7 Juni 2023
  •   10:24am
  •   Artikel
  •   5857 kali dilihat

Oleh: Dr.dr.H.Jaya Mualimin, SpKJ, MKes.MARS

Fase Tidur adalah periode sangat penting bagi mahluk hidup dan khususnya pada manusia. Satu gelombang siklik tidur: fase jaga-> REM-> Non-REM ->N1 ->N2->N3->REM, dalam 1 silkus dikatakan  sempurna diperlukan antara 90-110 menit. Manusia rata-rata perlu 4 kali siklus dalam fase proses istirahat (metabolisme) semalam. Bila kita hitung rata-rata 100×4= 400/60= 6,7 jam atau rata-rata 6-8 jam perhari.

Regulasi atau pengaturan alami semua sistem kehidupan jasmani dan rohani ini berjalan dalam fase tidur. Termasuk irama ritmis alami bekerja 24 jam. Yaitu sistem Jam Biologi yang sering disebut “Syrcardian Rytme”, jam otomatis yg ada dalam tubuh, bila terjadi dis-regulasi maka timbul gangguan tidur atau yang sering disebut insomnia.

Gejala insomnia awal secara mekanik karena perbedaan waktu cukup ekstrem dalam perjalanan traveling. Misalnya, sering disebut “Jet Lag”. Regulasi tidur ini sempurna dan kompleks dalam mengatur keseimbangan. Mulai dari rangsang gelap terang, pengaturan berbagai hormon-hormon pertumbuhan yang harus bekerja memetabolisme tubuh, siklus sadar- sub-sadar sampai a-sadar, melalui fase REM, N-REM. Fase tidur ini juga secara otomatis memutus rantai Rasio Ego (neo-cortex pusat berpikir), pusat berpikir pada Hewan neo-cortex mengalami rudimenter (tidak berkembang).

Beda antara manusia dan hewan, manusia bisa berpikir karena ada neo-cortex.

Tidur dan bangun adalah siklus alamiah mahluk hidup. Istilah ilmiah proses metabolisme dan katabolisme, menghasilkan energi dan atau mengunakan energi. Proses metabolisme sel yang menghasilkan protein, karbohidrat dan lemak, lalu diproses lebih lanjut lagi menjadi energi/tenaga. Sehingga mahluk hidup dapat  beraktivitas, berulang dalam siklus sepajang hayat sehingga mahluk hidup beradaptasi.

Proses metabolisme protein ini sangat penting dalam pembentukan protein sebagai sumber energi dalam perjalanan yang mengubah arah perilaku, ciri dan karakter mahluk hidup. Karena setiap saat penghasil asam amino untuk mengkode kode-kode DNA, melalui mRNA, proses sintesa protein ini terjadi setiap hari untuk menghasilkan sel baru menggantikan yang rusak dalam proses adaptasi lingkungannya (Epigenetik).

Tidak bisa dibayangkan bila dalam sintesis protein ini menghasilkan kode-kode proteinnya salah/keliru. Akan terjadi mutasi gen karena kode DNA yang salah. Pada akhirnya maka lama kelamaan akan terjadi perubahan pertumbuhan sel yang tidak diinginkan. Sehingga muncul gangguan penyakit. Baik penyakit metabolik, kanker/keganasan, infeksi, maupun masalah perilaku-perilaku atau kepribadian.

Penyakit-penyakit kejiwaan sangat mungkin karena proses-proses metabolisme ini dan kondisi lingkungan, life evan, dan faktor risiko yang mempengaruhinya. Sehingga konsep makanan kita sebagai sumber protein, baik hewani atau nabati harus sehat, bersih, serta kaya akan gizi yang mencukupi.

Salah satu fenomena dalam fase tidur sangat penting dalam kehidupan mahluk adalah peristiwa mimpi.

Mimpi juga harus menjadi perhatian dalam menjaga kesehatan rohani kita karena mimpi juga menjadi salah satu indikator kesehatan terutama kesehatan mental. Bila seseorang dihantui mimpi-mimpi buruk (night mare), maka seseorang sedang mengalami tekanan mental yang hebat, atau depresi.

Di samping itu mimpi juga menjadi tanda seseorang sedang mengalami puncak rohani yang tinggi dengan mimpi spiritual. Karena mimpi adalah jendela dari semua kesadaran lain atau alam dimensi-dimensi lainnya. Sehingga sangat penting perananya dalam pengelolaan kesehatan mental spiritual seseorang.

Dalam aktivitas jaga/bangun dan fase tidur ternyata dapat diukur dengan status aktivitas gelombang di otak kepala kita. Dalam kondisi kesadaran apakah seseorang ini? Jenis gelombang-gelombang itu meliputi Alpha, Betha, Tetha dan Gamma yang muncul di dalam aktivitas otak hewan dan manusia. Biasa disebut Enchepalography (EEG), dengan dikombinasikan PSG (polisomnografi) ternyata aktivitas gelombang ini lah yang mendasari kesadaran kehidupan.

Termasuk pada saat kita mengalami “dreams” maka status gelombang ini menjadi penting karena menjadi jendela alam dunia realita (sadar) dengan alam bawah sadar.

Gelombang betha menunjukkan manusia sedang beraktivitas bangun/sadar, berjalan, berkerja, berinteraksi, komunikasi dengan orang lain/lingkungan. Alfa menunjukan sedang rileks penuh sampai tertidur dangkal (REM), Tetha dan Gama menunjukan aktifitas tidur dalam dan pulas (Non-REM) sebagai aktifitas metabolisme jasmani sempurna sehingga badan segar dan fresh setelah bangun tidur serta memperkuat memori seseorang.

Manfaat tidur REM menawarkan penguasaan dan manfaat komplementer karena “dreams” ada pada kondisi ini. Kondisi REM menjadi “Alkimia Informasi” pada mimpinya, otak kita akan merenungkan sepetak besar pengetahuan baru. Lalu mengekstrasi aturan-aturan dan kesamaan bersifat umum esensinya. Lalu kita terbangun dengan “Mind Wide Web” baru, info kekinian sehingga mampu mencari solusi terhadap masalah yang sebebelumnya sulit dipecahkan.

Mau tahu bukti-bukti yang sudah mengubah dunia dari proses ini? Salah satu contoh saja, siapa yang tidak mengenal Paul McCartney, lagu dan irama, bakat artistiknya berharga yang muncul dari mimpi, asal mula lagu “Yesterday dan Let It Be” keduanya mendatangi McCartney dalam tidurnya.

Demikian pentingnya siklus keseimbangan antara jaga/beraktivitas dan fase istirahat (tidur). Tujuannya adalah agar manusia tetap sehat dan punya kemampuan beradaptasi lingkungannya sehingga bisa survive berkembang. (*/pt)