Anti Hoax

Hoaks Vaksin Meresahkan

  •   pipito
  •   27 Februari 2021
  •   6:39pm
  •   Anti Hoax
  •   1262 kali dilihat

SAMARINDA- Banyaknya hoaks vaksin Covid-19, sangat berpengaruh kepada program vaksinasi yang dijalankan pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran. Program vaksinasi sendiri sudah berlangsung sejak pertengahan Januari 2021.

Hal tersebut, dikatakan dr. Dirga Sakti Rambe selaku Vaksinolog , saat menjadi pemateri dalam virtual class dengan tema “Kenali Vaksin Covid-19, Jangan Tersesat Hoaks”,Jumat (26/2/2021).

Dalam kesempatan tersebut, dr. Dirga berbicara banyaknya kasus hoaks soal vaksin covid-19 yang meresahkan masyarakat dan menjelaskannya tentang manfaat dan efek samping dari vaksin.

"Semua vaksin punya efek samping. Sebagian kecil, efek sampingnya akan lemas hingga mengantuk, itu sangat wajar. Namun, dari penelitian, vaksin itu aman dan efektif," ujar dr Dirga.

Banyak hoaks ada pengaruhnya,  Kita ingin banyak orang yang divaksinasi, dimana pemerintah tetapkan targetkan 181 juta orang divaksinasi. Dengan adanya banyak hoaks ini, banyak yang jadi ragu. Namun, saya selalu membantah dengan data dan buktinya," jelasnya.

"Saya menekuni dan mengedukasi vaksinasi sejak 2011. Banyak yang enggan dan menolak vaksin. Di zaman seperti ini, hoaksnya semakin kencang. Namun, saya melihat pemerintah sudah meng-counter hoaks dari Kominfo," bebernya.

Kemudian, di sesi selanjutnya, Heru Sutadi selaku Pengamat Teknologi Informasi memaparkan beberapa hoaks soal vaksin yang belakangan meresahkan. Dia pun tertarik membahas soal vaksin berisi chip karena teori konspirasi ini tidak hanya terjadi di Indonesia.

"Jika kita bicara soal pandemi, ada banyak hoaks yang tidak dapat dipastikan kebenarannya. Salah satunya, vaksin ditanamkan chip yang membuat orang bisa dilacak,"bebernya lagi.

Chip itu kepingan yang isinya transistor. Nah kalau dilihat kalau vaksin berisi chip, ini konspirasi. Perkembangan terbaru, chip itu bisa diimplan, seperti yang terjadi pada hewan, ucapnya.

"Namun, dalam prakteknya, chip itu ada ukurannya, sekitar satu cm. Artinya, chip ini benda padat, yang tidak bisa dicampurkan benda cair," katanya menegaskan.

Sampai sekarang, kata Heru, belum ada chip yang dimasukkan ke dalam tubuh dengan ukuran yang sangat kecil, imbuhnya. (pt)