Anti Hoax

Hadapi Era Teknologi Informasi, Perkuat Pemahaman Literasi Digital

  •   Khajjar Rohmah
  •   26 Mei 2023
  •   4:20pm
  •   Anti Hoax
  •   1237 kali dilihat

Kutai Kartanegara - Para pakar telematika mengatakan, hampir 90 persen kehidupan sosial masyarakat kini dikontrol dan bersentuhan dengan teknologi informasi.

Hal itu, tak terlepas dari kemajuan teknologi informasi dan digitalisasi yang semakin berkembang pesat. 

Pesatnya arus informasi ini dapat berdampak positif terhadap peningkatan pengetahuan dan penyaluran informasi publik. Namun, juga rentan akan informasi palsu (hoaks) yang berisiko menimbulkan konflik sosial di tengah masyarakat. 

Untuk itu, perlu adanya penguatan pemahaman literasi digital kepada para pengguna teknologi informasi. Terutama kepada kelompok milenial dan generasi setelahnya. Agar dapat memanfaatkan teknologi informasi secara positif dan tak mudah terpengaruh dengan berita hoaks.  

Demikian poin utama yang disampaikan oleh Rusman Ya'qub dalam Talkshow Tangkal Hoax dengan Literasi Digital. Hasil kolaborasi Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim bersama Busam.id.  

Anggota Komisi IV DPRD Kaltim ini memaparkan, literasi digital adalah suatu kemampuan memahami sebuah informasi. Dengan kemampuan literasi digital, maka dapat meningkatkan daya kritis dalam memilah dan menelaah informasi yang diterima. 

"Dengan literasi digital kita mampu mengoreksi kebenaran suatu informasi itu seperti apa. Tidak mudah terpengaruh dengan informasi yang bersileweran," terangnya dalam Talkshow Tangkal Hoax dengan Literasi Digital di Pesanggrahan Ballroom Hotel Grand Fatma Tenggarong, Jumat (26/5/2023) siang. 

Kepada para peserta yang merupakan mahasiswa dari Universitas Negeri Kutai Kartanegara (Unikarta), Rusman Ya'qub juga berpesan agar generasi muda dapat menambah wawasan literasi digital untuk pemanfaatan secara ekonomi. Mengingat saat ini, transformasi digital juga menyasar pada dunia ekonomi melalui revolusi industri 4.0. 

"Sekarang perkembangan e-commerce sudah begitu masif, transaksi jual beli sudah dilakukan dengan e-money. Tenaga kerja manusia banyak tergantikan oleh mesin dan artificial interlegence. Kalau kita tidak meningkatkan wawasan literasi digital, maka kita akan tertinggal," pesannya. 

Sesi Talkshow dilanjutkan dengan sesi pemaparan dari narasumber lain yang hadir. Yakni diantaranya Kadiskominfo Kaltim, Muhammad Faisal dan Ketua Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Provinsi Kaltim Tri Wahyuni. (KRV/pt)